KONTEKS.CO.ID - 'Virus' jenderal juga menjangkiti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang baru-baru ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
Digelar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, pada Rabu 18 Juni 2025, pemegang saham PLN sepakat mengangkat Marsekal Madya Bambang Eko Suhariyanto sebagai salah satu komisaris baru di BUMN energi tersebut.
Bambang Eko Suhariyanto sendiri masih tercatat sebagai Wakil Menteri Sekretaris Negara. Artinya, selain kebisaaan baru menempatkan purnawirawan TNI/Polri ke BUMN, Pemerintahan Prabowo Subianto juga menjadikan wamen sebagai pejabat di perusahaan negara sebagai "budaya baru".
Baca Juga: Jam Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia Kemungkinan Diperpanjang
Konteks mencatat sudah ada 26 wakil menteri dari 56 wamen yang ada di Kabinet Merah Putih ikut "nyambi" kerja sebagai komisaris badan usaha milik negara (BUMN).
Sementara untuk purnawirawan TNI/Polri, maupun anggota aktif yang terlibat BUMN, ada sebanyak 45 pensiunan jenderal.
Profil Bambang Eko Suhariyanto
Di PLN, Bambang menggeser posisi Susiwijono Moegiarso yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan komisaris.
Baca Juga: Otak Sindikat Pemalsuan Dokumen Imigrasi, Lima WNI Ditangkap Pihak Berwenang Malaysia
Dalam keterangan resminya, PLN mengungkapkan bahwa perubahan ini memiliki tujuan memperkuat kepemimpinan perusahaan di tengah dinamika industri ketenagalistrikan serta mendukung target transformasi energi dalam jangka panjang.
Bambang saat ini masih menjabat selaku Wakil Menteri Sekretaris Negara. Pelantikannya merujuk Keputusan Presiden Nomor 73/M Tahun 2024 untuk periode jabatan 2024-2029.
Saat pensiun dari TNI AU, ia menyandang pangkat terakhir marsekal madya atau setara bintang tiga.
Baca Juga: Pemprov DKI Mulai Revitalisasi Pasar Baru, Dipoles Jadi Ikon Wisata Belanja dan Budaya Jakarta
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur, tanggal 1 Oktober 1961 itu memulai karier militernya sebagai Kasi Kumniter Subdis Kumdira Diskumau.
Sebelumnya pernah mengemban sejumlah jabatan strategis. Antara lain, Kakum Koopsau II dan Kepala Biro Hukum Kementerian Pertahanan.
Lalu tahun 2018, Bambang diangkat menjadi Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial.
Baca Juga: Kontroversi Rumah Subsidi 18 Meter Persegi, Pemerintah 'Pede' Disambut Positif Anak Muda
Untuk pendidikan, ia pernah mendapat pendidikan Sekkau tahun 1996. Tiga tahun kemudian sekolah di Law Operation Course tahun 1999 (AS), Seskoau tahun 2002, Legal Adviser Course tahun 2003 (Australia).
Bambang juga pernah mengeyam pendidikan Ilomo Course tahun 2004 (Amerika), Air Law Course tahun 2005 (Belanda), International Law Development Programs tahun 2006 (Amerika), Susopsgab IV tahun 2007, Operation Law Course For Senior Officer tahun 2007 (Hawaii) dan Sesko TNI tahun 2010.
Demikian artikel profil singkat Marsekal Madya (Purn) TNI Bambang Eko Suhariyanto yang ditunjuk sebagai pengawas baru PLN.***
Artikel Terkait
Bagi-bagi Hadiah Kursi Komisaris BUMN untuk Tim TKN Prabowo-Gibran
Langgar Putusan MK, Prabowo Ditantang Copot Wamen Rangkap Komisaris BUMN
Aturan Baru, KPK Kini Dilarang Tangkap Direksi dan Komisaris BUMN yang Korupsi
Ini Tiga Purnawirawan TNI dan Polri Kembali Duduki Kursi Komisaris Pertamina
Perang Bintang di BUMN: Daftar Lengkap 45 Nama dan Jabatan Purnawirawan dan Jenderal Aktif di Perusahaan Negara