KONTEKS.CO.ID - Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi nasional dan menurunnya pasokan gas dari wilayah Sumatra, PT Pertamina (Persero) bersama sejumlah mitra melakukan penandatanganan Domestic Swap Agreement (DSA) pada pembukaan ajang tahunan The 49th Indonesian Petroleum Association Conference & Exhibition (IPA Convex) 2025.
Penandatanganan ini dilakukan antara Pertamina, West Natuna Supply Group, kontraktor dari Blok Corridor dan Jabung PSC, serta pembeli luar negeri seperti Sembcorp Gas Pte Ltd. dan Gas Supply Pte Ltd. Tak ketinggalan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) turut menjadi pihak pembeli untuk keperluan dalam negeri.
Kesepakatan ini menandai implementasi skema pertukaran pasokan (gas swap) antara volume ekspor dan kebutuhan domestik. Tujuannya adalah memastikan kontinuitas pasokan gas untuk sektor industri dan kelistrikan di Indonesia, di tengah tantangan pasokan dari wilayah produksi utama seperti Sumatra.
Baca Juga: Apa Itu Suku Bunga Acuan? Pahami Pengaruhnya Biar Dompet Enggak Kaget!
Jamin Ketahanan Energi
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah yang disampaikan melalui SKK Migas. “Skema swap gas ini menjamin kesinambungan suplai gas domestik dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Simon di sela-sela acara IPA 2025 di BSD City.
Menurutnya, mekanisme pertukaran ini adalah tonggak penting dalam manajemen pasokan energi. "Sebagian volume ekspor akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya sektor-sektor vital seperti industri dan listrik," jelasnya.
Skema ini juga mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita, terutama poin mengenai ketahanan energi dan pengurangan ketergantungan impor energi.
Baca Juga: KPK Geledah Dua Lokasi Terkait Dugaan Korupsi RPTKA di Kemenaker, 3 Mobil Disita
Dukung Transisi Energi dan Target Emisi
Selain menjamin pasokan, Pertamina menyatakan bahwa kebijakan ini juga sejalan dengan target Net Zero Emission 2060. Pertamina berkomitmen untuk terus memperkuat langkah-langkah keberlanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini operasionalnya.
Langkah ini sekaligus mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan memperkuat peran Pertamina sebagai motor utama transisi energi di Indonesia.
Kebutuhan gas domestik saat ini meningkat, terutama di wilayah Jawa dan Sumatra. Di sisi lain, beberapa wilayah produksi mengalami penurunan output. Skema swap ini menjadi respons cepat untuk menstabilkan pasokan tanpa harus mengorbankan komitmen ekspor.
Dengan dukungan penuh SKK Migas dan keterlibatan lintas sektor, skema pertukaran gas ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah yang efektif untuk menjamin pasokan energi nasional di tengah dinamika pasar global. ***
Artikel Terkait
Viral Kendaraan Mogok Massal Gara-gara Isi Pertalite Oplos Air di SPBU Pertamina Klaten
Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP AKR, Turun Per 8 April 2025
Harga BBM Pertamina Turun per 1 Mei 2025, Dibanding Shell, Vivo hingga BP Siapa Termurah?
Miss Indonesia Asyifa Latief Belum Balikin Uang dari Tersangka Korupsi Pertamina, Negara Rugi RpRp 193,7 T
Truk Tangki BBM Pertamina Seruduk Rumah Warga di Penggilingan Jaktim