KONTEKS.CO.ID - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat peningkatan jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong di Indonesia.
Mayoritas insiden tersebut terjadi akibat kelalaian dalam perawatan kendaraan serta kondisi sistem pengereman yang tidak layak pakai.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, menyampaikan hasil investigasi menunjukkan kegagalan teknis menjadi penyebab dominan kecelakaan akibat rem blong.
"Sebenarnya, hal ini bisa dicegah jika pengemudi dan pemilik kendaraan lebih disiplin dalam melakukan perawatan rutin," ia mengimbau, baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa pemeriksaan berkala terhadap sistem pengereman seharusnya menjadi kewajiban mutlak sebelum kendaraan beroperasi, terutama untuk kendaraan angkutan barang.
Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak pemilik kendaraan dan pengemudi masih mengabaikan hal tersebut.
Menurut data KNKT, hingga Maret 2025 telah terjadi 222.602 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar disebabkan oleh rem blong dan kelebihan muatan yang tidak diawasi secara ketat.
KNKT mengimbau agar pihak terkait, termasuk perusahaan transportasi dan regulator, lebih aktif dalam mengawasi kelayakan kendaraan.
Selain itu juga memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Langkah preventif seperti inspeksi teknis rutin dan edukasi pengemudi dianggap sangat penting untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.***
Artikel Terkait
Ragam Penyebab Truk Kerap Mengalami Rem Blong
Rem Blong, Angkot Nyangsang di Lantai Dua Rumah Warga