KONTEKS.CO.ID - PM Australia Anthony Albanese mengumumkan Indonesia akan menjadi tujuan luar negeri pertamanya setelah memenangkan pemilu pada 3 Mei lalu.
Dalam wawancara dengan ABC, Albanese mengatakan akan bertemu Presiden Prabowo Subianto pada 14 Mei, sehari setelah pelantikan kabinet barunya.
Ia menekankan bahwa kunjungan ini merupakan sinyal pentingnya kawasan Asia Tenggara bagi pemerintahannya.
Albanese menyebut bahwa Indonesia adalah mitra paling strategis bagi Australia, baik dari sisi ekonomi, pertahanan, maupun keamanan.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat menjadikannya calon ekonomi terbesar keempat dunia.
Dan, hubungan erat di bidang pertahanan semakin penting dalam dinamika regional saat ini.
Tradisi kunjungan pertama ke Indonesia telah dilakukan para PM Australia sebelumnya, seperti Scott Morrison, Malcolm Turnbull, Tony Abbott, hingga Kevin Rudd.
Albanese sendiri juga menjadikan Indonesia sebagai kunjungan pertama pada masa jabatan pertamanya, dan telah kembali dua kali untuk menghadiri KTT G20 dan KTT ASEAN.
Meski demikian, beberapa pemimpin pernah menyimpang dari tradisi ini.
Rival Albanese dalam pemilu, Peter Dutton, mengusulkan untuk mengunjungi Amerika Serikat terlebih dahulu guna menegosiasikan tarif dagang dengan Presiden Donald Trump.
PM dari Partai Buruh sebelumnya, Julia Gillard, memilih Afghanistan sebagai tujuan pertamanya.
Hubungan Indonesia–Australia kerap mengalami pasang surut, terutama karena perbedaan pandangan mengenai isu-isu seperti hak asasi manusia, konflik Israel–Palestina, hingga kasus tahanan Australia di Indonesia.
Namun, dalam satu dekade terakhir, kedua negara mencapai kemajuan penting seperti 'Kemitraan Strategis Komprehensif dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif'.
Di bidang pertahanan, kerja sama juga meningkat.
Artikel Terkait
Telepon Pakai HP, Presiden Prabowo Ucapkan Selamat kepada Albanese yang Terpilih Lagi Jadi PM Australia
Akademisi Australia: Fenomena Hercules Cermin Kegagalan Negara Lindungi Rakyat