KONTEKS.CO.ID - Grup LG asal Korea Selatan tetap berkomitmen di Indonesia dan akan menambah investasinya sebesar USD1,7 miliar (sekitar Rp28,5 triliun) untuk pembangunan pabrik sel baterai.
Dengan begitu total investasi dalam proyek tersebut mencapai USD2,8 miliar. Hal itu dikatakan Menteri Investasi Rosan Roeslani, Selasa, 29 April 2025.
Pernyataan Menteri Rosan muncul setelah adanya konfirmasi pekan lalu kalau LG Energy Solution (LGES) telah menarik diri dari proyek lain di Indonesia senilai Rp142 triliun rupiah (USD8,46 miliar) dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV), dengan alasan kondisi pasar dan iklim investasi.
"Komitmen dari LG masih besar, contohnya mereka tetap berinvestasi dalam pengembangan joint venture ini," ujarnya dalam konferensi pers, merujuk pada pabrik baterai di Jawa Barat.
LG pekan lalu menyatakan akan melanjutkan investasinya di usaha patungan baterai HLI Green Power yang dipimpin LGES dan Hyundai Motor Group.
Pihak LGES belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Tahun lalu, usaha patungan tersebut meresmikan pabrik produksi sel baterai pertama di Indonesia dengan kapasitas tahunan 10 gigawatt jam, dan akan melanjutkan ke tahap investasi berikutnya.
Pemerintah Indonesia menyatakan perusahaan China, Zhejiang Huayou Cobalt, akan menggantikan posisi LGES dalam proyek yang ditinggalkan tersebut.***
Artikel Terkait
Perusahaan Asal China Ini Nekat Gantikan LG di Proyek Baterai Rp129,8 Triliun di Indonesia
LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel, Pengamat: Jangan Anggap Remeh IHSG