Eks Pemain Sirkus OCI, Ngadu ke DPR: Kalau Salah, Kami Ditonjok, Disambit Pakai Sandal Kayu Pak Jansen

"Setiap ada salah, kita dipukul, ditabok, ditendang, ditonjok, disambit pakai sandal Pak Jansen, sandal kayu, bakiak," ungkap Lisa.

Ketika menginjak usia 12 tahun, Lisa meminta kepada Manajer Taman Safari Indonesia, Toni Sumampouw, untuk dipertemukan dengan keluarganya.

Baca Juga: Fachri Albar Positif Gunakan Berbagai Jenis Narkotika, Apa Saja?

Toni hanya menjanjikan bahwa dia akan bertemu keluarganya begitu sudah tiba waktunya.

Saat usia 15 tahun, Lisa kembali memohon bertemu keluarganya.

"Setelah 15 tahun, saya juga minta lagi sama Ibu Jansen. Kami panggil dia Sausau, 'Sau, saya pengen ketemu orangtua saya. Di mana orang tua saya?"

"Sausau terus bilang, 'kamu itu dijual. Kamu itu anak yang dijual'. Saya sedih saat itu," kata Lisa sambil menangis.

Ketika Lisa sudah berusia 17 tahun, Lisa meminta KTP tapi gagal.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Dilantik Jadi Direktur LP3N, Lutut Buya Syarfi Gemetar

Ketika berusia 19 tahun, Lisa yang sudah punya pacar itu ingin segera pergi dari sirkus.

"Saya enggak kuat di sirkus. Saya izin baik-baik sama Toni saat itu. Saya minta identitas diri saya juga enggak dikasih."

"Pacar saya juga minta identitas saya, 'nih tunjukin, tok, ini namanya siapa? Ini apa? Akte kelahiran siapa. Lisa. Ada namanya. Lisa Manangsang."

"Saya minta boleh enggak? Enggak boleh. Enggak dikasih'. Toni bilang, 'enak saja kamu itu, saya yang pelihara, kok kamu yang ambil'," jelas Lisa.

Baca Juga: Data Orang Kaya di Negara Asia 2025, Indonesia Peringkat 9, Kalahkan Malaysia

"Sampai saat itu, saya keluar dari sirkus dan enggak pernah kembali lagi."