• Senin, 22 Desember 2025

Klarifikasi Mentan Amran Soal Video yang Sebut Ditegur Wapres karena Tutup Perusahaan Milik Mafia Beras

Photo Author
- Minggu, 20 April 2025 | 16:01 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman mengaku pernah mendapat teguran dari wapres. Kini sampaikan klarifikasi (Tangkapan layar YouTube Universitas Hasanuddin)
Mentan Andi Amran Sulaiman mengaku pernah mendapat teguran dari wapres. Kini sampaikan klarifikasi (Tangkapan layar YouTube Universitas Hasanuddin)

Dia menyebut, pada periode Jokowi sebanyak 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap. Dari jumlah itu, 411 orang ditetapkan jadi tersangka.

Baca Juga: Tim Medis Indonesia Gabung dengan RS Apung UEA di Al Arish, Dekat Perbatasan Gaza

Kasus-kasus tersebut terkait pupuk, hortikultura, peternakan, dan praktik kecurangan dalam distribusi beras.

“Di internal Kementan sendiri lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin serta integritas," ujarnya.

'Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ucapnya.

Sementara, dalam 130 hari pertama masa Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, kata Amran, 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Lalu, 50 perusahaan sedang menjalani proses hukum karena merugikan negara serta petani.

Amran lantas mengingatkan agar tidak ada lagi pihak yang memanfaatkan potongan video untuk memecah soliditas pemerintah.

Baca Juga: 5 Hal Menarik Our Unwritten Seoul: Drama Korea Terbaru Park Bo Young & Jinyoung GOT7 Tayang 24 Mei di Netflix

“Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran punya semangat yang sama, yaitu bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

Dia pun memperingatkan para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

“Saat ini, jalan menuju swasembada pangan sedang terang benderang. Jadi, kalian para mafia dan simpatisannya jangan mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tuturnya.

Untuk memberantas praktik mafia pangan, tambah Amran, pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan.

Upaya tersebut untuk menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X