Ngeri, Pemain Sirkus OCI Taman Safari, Dirantai, Disetrum hingga Disuruh Makan Kotoran Gajah

Dia mengalami patah tulang belakang dan mengalami kelumpuhan. Sejak itu, Ida terpaksa hidup dengan kursi roda hingga saat ini.

"Saat itu saya main Trapeze, akrobatik di udara itu. Saya jatuh, pada saat saya sium, ternyata saya patah tulang belakang," ujarnya.

Baca Juga: Profil Diego Yanuar, Adik Andien ini Doyan Lari Pakai Sandal hingga Sukses 7 Hari Marathon di Gurun Sahara

Wakil Menteri HAM Mugiyanto mendengarkan cerita masa kelam dari para mantan pemain sirkus itu. 

"Jadi kami dengarkan dari mereka, ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana. Banyak kekerasannya," kata Mugiyanto kepada wartawan.

Kasus itu dianggap tantangan besar baginya karena peristiwa itu terjadi sudah sangat lama.

Dia mengaku sulit jika diterapkan undang-undang tentang HAM. Kendati demikian, bukan berarti kasus itu tidak bisa diusut.

Baca Juga: Hotma Sitompul Meninggal Dunia di ICU RSCM Kencana dalam Usia 59 Tahun

"Karena ini peristiwa lama terjadi sejak tahun 70-an, 80-an pada masa itu kita belum memiliki Undang-Undang tentang HAM, Undang-Undang 39 Tahun 1999, jadi baru keluar tahun 1999."

"Undang-Undang tentang pengadilan HAM juga baru tahun 2000," ujarnya.

Dia bakal memanggil pihak Taman Safari Indonesia terkait adanya dugaan pelanggaran HAM ini. Sebab, OCI mengaku bekerja di bawah naungan Taman Safari Indonesia.

"Kita akan mengundang pihak Taman Safari Indonesia, terkait laporan para korban ini, dan juga terkait rekomendasi yang dikeluarkan Komnas HAM. Jadi kami berharap, semua pihak comply, patuh terhadap hak aspek-aspek Hak Asasi Manusia," tuturnya.

Baca Juga: Wings Air Lapor Polisi Usai Megawati Zebua Cekcok dengan Pramugari

Tanggapan Taman Safari

Taman Safari Indonesia telah memberikan pernyataan resmi terkait pengakuan para mantan pemain sirkus tersebut. 

"Taman Safari Indonesia Group menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan ex pemain sirkus yang disebutkan dalam video tersebut."