• Senin, 22 Desember 2025

Presiden Prabowo Masih Bahas Tudingan Susun Kabinet Pakai Orang-orang Lama

Photo Author
- Selasa, 8 April 2025 | 16:42 WIB
Presiden Prabowo saat sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April 2025.
Presiden Prabowo saat sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April 2025.

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menolak keras tudingan bahwa dirinya menempatkan orang-orang lama dalam Kabinet Merah Putih.

Secara tegas Prabowo menyampaikan, pemilihan pembantunya di pemerintahan dilakukan berdasarkan kemampuan dan tidak melihat latar belakang dari mereka.

Kata Prabowo saat sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April 2025, untuk memilih orang handal tidak perlu lagi harus melihat agama, asal dan siapa orangtuanya. Bila mampu bekerja, tidak perlu digantikan dengan yang baru.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Alasan Pengesahan RUU TNI Dikebut, Bantah Tudingan Kembalikan Dwifungsi

"Jadi saya berpegang kepada filosofi the right man on the right place, the right man and the right women on the right place. Jangan the right man aja, jadi kalau ada yang baik, ada yang andal seperti pilot pesawat kita nggak perlu tanya pilotnya itu agamanya apa, asalnya dari mana, orang tuanya siapa, dia bisa bawa penerbangan dengan baik. Keselamatan ratusan orang di tangan dia ya untuk apa diganti?" kata Prabowo.

Anak buahnya, kata Prabowo, merupakan orang-orang yang mampu bekerja untuk masyarakat. Oleh sebab itu, Prabowo menepis tuduhan memakai orang-orang lama sebagai anak buahnya.

"Jadi kalau saya dituduh pakai orang-orang lama, nggak ada. Saya hanya pakai orang-orang yang mampu. Mampu untuk bekerja, untuk rakyat. Bekerja untuk bangsa dan negara," ujar Prabowo.

Baca Juga: Pastikan Video Erupsi Gunung Gede Hoaks, Begini Penjelasan Badan Geologi ESDM  

Kemauan dan kemampuan anak buahnya harus dimanfaatkan untuk pemerintahan. Namun Prabowo menilai pekerja pemerintah merupakan pengabdian dan dedikasi.

"Kalau dia mampu dan mau, kita harus manfaatkan. Jadi berada dalam posisi bekerja untuk pemerintah itu pengorbanan sebenernya," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X