Pada 16-17 Mei 2016, sebut jaksa, Tom Lembong memberi perintah kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), mendiang Karyanto Suprih untuk menandatangani Persetujuan Impor (PI) GKM guna diolah menjadi gula kristal putih (GKP) terhadap delapan perusahaan gula itu.
Baca Juga: Preview AS Roma Vs Athletic Bilbao: Misi Amankan Tiket Perempat Final Liga Europa
Menurut penilaian jaksa, tindakan tersebut dilakukan Tom Lembong tanpa melalui persetujuan Rapat Koordinasi antar kementerian dan lampiran rekomendasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
8 perusahaan itu telah mengimpor 200.000 ton GKM dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) sebesar Rp193 miliar.
Sementara itu, untuk menjaga pemenuhan stok dan pengendalian harga, yang diimpor adalah gula kristal putih dengan membayar PDRI sebesar Rp290 miliar.
Baca Juga: Preview Real Sociedad Vs Manchester United: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk Hadapi Tim Inggris
"Mengakibatkan kekurangan atas pembayaran bea masuk dan PDRI, yaitu selisih bea masuk dan PDRI Gula Kristal Putih (GKP) dengan Gula Kristal Mentah (GKM) sebesar Rp97.043.970.361," sebut jaksa.
Dalam perkara ini, Tom didakwa melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Perbuatannya dinilai melanggar hukum, memperkaya orang lain ataupun korporasi yang menimbulkan kerugian negara sebesar Rp578 miliar.
Di antara pihak yang diperkaya adalah Direktur Utama PT Angels Products, Tony Wijaya, sebesar Rp144.113.226.287,05.
"Dari kerja sama impor gula PT Angels Products dengan Inkopkar, Inkoppol, dan PT PPI," pungkas jaksa.***
Artikel Terkait
Daftar 10 Orang yang Diduga Kecipratan Cuan Rp515,4 Miliar dari Impor Gula Tom Lembong
Bos Pertamina Baru Saja Merapat ke Ruangan Jaksa Agung, Ada Apa?
Menag Minta Masjid Buka 24 Jam untuk Tempat Istirahat Selama Arus Mudik Lebaran 2025
Jaksa dalam Sidang Kasus Impor Gula: Tom Lembong Terbitkan 21 Persetujuan GKM Tanpa Rekomendasi
Tom Lembong Tunjuk Koperasi TNI Polri, Kendalikan Harga Gula di Pasar Domestik