KONTEKS.CO.ID - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memastikan bahwa pelaksanaan Makan Bergizi Gratis atau MBG tetap berjalan saat bulan Ramadan.
Makan Bergizi Gratis setiap harinya tetap dibagikan kepada para penerima manfaat. Namun, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan selama anak-anak sekolah berpuasa di siang hari.
Dadan Hindayana mengungkapkan jika Makan Bergizi Gratis yang dibagikan di sekolah, nantinya bisa dibawa pulang.
“Mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana kita akan memberikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang,” ujar Dadan Hindayana saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 24 Februari 2025.
Baca Juga: Wajibkan Karyawan Nikah Sebelum 2025 atau Dipecat, Perusahaan China Tuai Kritikan Keras
Aturan ini diterapkan agar siswa yang berpuasa bisa menikmatinya di rumah. Namun untuk siswa yang tidak berpuasa, bisa tetap makan di sekolah.
“Jadi, untuk yang puasa bisa makan saat berbuka dan untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” katanya.
Menu Makan Bergizi Gratis Saat Ramadan
Karena ada waktu untuk bisa sampai dibawa pulang, Dadan mengatakan kalau menu makannya nanti adalah yang bisa bertahan lama.
“Contohnya susu, telur rebus, kue kering fortifikasi, buah, dan lainnya,” kata Dadan.
Ia juga menyebutkan menu seperti kolak atau bubur kacang hijau dan memastikan jika komposisi gizinya akan tetap sama seperti hari-hari sebelumnya.
Baca Juga: Rosan Merasa Mampu dan Bisa Rangkap Jabatan Jadi Bos Danantara
“Mungkin sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak, intinya yang jelas sumber komposisi gizinya tetap di mana ada protein, karbohidrat, dan serat,” katanya.
Artikel Terkait
Serangga dan Ulat Sagu Jadi Menu MBG, Begini Penjelasan Badan Gizi Nasional
Bukan Menu Nasional, Begini Penjelasan Kepala Badan Gizi Nasional soal Menu Serangga di MBG
Wapres Gibran Ngaku Sering Ditagih Soal Program MBG Sejak Sebelum Dilantik
Prabowo Klaim MBG Membantu Perputaran Uang, Ekonomi di Desa Naik 7 Kali Lipat
Kritik Pedas Program MBG Prabowo, Ustad Abdul Somad: Negara Harusnya Beri Pekerjaan, Bukan Makan Bergizi Gratis