KONTEKS.CO.ID - Keluarga Presiden ke-7 Joko Widodo dipastikan makin menyala setelah masuk dalam struktur organisasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Sindiran itu ramai di media sosial setelah muncul infografik yang memuat struktur organisasi Danantara yang nantinya bakal mengelola Rp325 triliun dari dana APBN hasil efisiensi.
Infografik yang muncul di media sosial X itu mencantumkan sejumlah foto tokoh yang menduduki posisi strategis.
Baca Juga: Intimidasi Band Sukatani, Propam Polri Periksa 4 Personel Ditressiber Polda Jateng
Foto Presiden RI ke-7 Joko Widodo disematkan pada posisi Dewan Pengawas BPI Danantara. Kemudian foto Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ada di posisi Dewan Penasehat BPI Danantara.
Sementara itu, foto Wakil Direktur PT TBS Energi Utama sekaligus Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir ada di posisi Kepala BPI Danantara.
Kemudian pada bagian kanan dan kirinya, ada foto putra Jokowi sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di posisi Holding Operasi.
Baca Juga: Fakta Kasus Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani ke Reza Gladys, Bukti Transfer Rp4 Miliar Sulit Dibantah
Lalu ada foto Wakil Menteri Keuangan sekaligus keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, yang ada di posisi Holding Investasi.
Seperti diketahui, struktur Danantara diatur Undang-undang tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Beleid ini telah diundangkan DPR dalam Rapat Paripurna DPR Ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025, Selasa, 4 Februari 2025.
Artikel Terkait
Keponakan Luhut Disebut Jadi Kepala Danantara, Inilah Profil Lengkap Pandu Putra Sjahrir
Efisiensi Anggaran Belum Berakhir, Prabowo Siapkan Penghematan Rp750 Triliun demi Danantara
Prabowo Gaspol! 15 Megaproyek Hilirisasi Dimulai Tanpa Investasi Asing
Publik Bandingkan BP Danantara dengan 1MDB, Luhut: Ini Keputusan Strategis!
Luhut Sebut Danantara Bakal Gaet Investasi Rp163 Triliun dari UAE
OJK Resmi Cabut Izin Jiwasraya, Nasabah Memohon Presiden Prabowo Ikut Campur