KONTEKS.CO.ID – Puncak emisi karbon Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2035, seiring dengan masih beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara hingga 2026.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) 2020-2024, Satya Widya Yudha, dalam acara Swasembada Energi CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
“Kita sudah sepakat bahwa puncak emisi karbon Indonesia akan terjadi pada 2035. Hal ini mempertimbangkan keberadaan PLTU yang baru beroperasi pada 2024, 2025, dan 2026,” ujarnya mengutip Sabtu, 22 Februari 2025.
Baca Juga: Hari Terakhir Promo Diskon HUT BCA: Daftar Lengkap Gerai Pemberi Diskon
Meski demikian, Satya menegaskan bahwa Indonesia tetap berupaya menekan emisi karbon.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah percepatan penghentian operasional PLTU batu bara (phasing out) guna mencapai target net zero emission.
“Net zero emission adalah target utama kita. Phasing out merupakan langkah percepatan agar kita dapat memenuhi target pengurangan emisi,” lanjutnya.
Satya menyebut, Indonesia terus berupaya menekan emisi karbon, angka emisi per kapita di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Band Punk Sukatani Tarik Lagu dan Minta Maaf, DKJ: Iklim Kesenian Terancam Sensor dan Pembatasan
Saat ini, emisi karbon Indonesia mencapai 3 juta ton per kapita, sedangkan AS mencatatkan angka 12–13 juta ton per kapita.
“Eropa sudah mencapai puncak emisi sejak 1971. Dalam berbagai diskusi global, sering dipertanyakan apakah ini adil atau tidak, mengingat intensitas emisi kita lebih rendah dibandingkan negara maju,” ujarnya.
Lebih lanjut, Indonesia telah berkomitmen menurunkan emisi karbon hingga 446 juta ton pada 2030, sebagaimana tertuang dalam Nationally Determined Contributions (NDC).
Baca Juga: Preview Arsenal Vs West Ham: Misi The Gunners Kejar Puncak Klasemen
Target ini dapat dicapai dengan atau tanpa bantuan internasional, di mana tanpa bantuan, target pengurangan emisi diperkirakan mencapai 330 juta ton.
Artikel Terkait
Dana Emisi Karbon Sumbang APBD Kaltim Rp500 Miliar Lebih
Bahaya Emisi PLTU: Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Berkat Co-Firing, PLN Tekan 1 Juta Ton Emisi Karbon Sepanjang 2023
Livin’ Planet, Langkah Nyata Bank Mandiri dan Jejakin Pangkas Emisi Karbon
Aplikasi Opsigo Gandeng Jejakin Integrasikan Perhitungan Emisi Karbon Perjalanan Dinas