metro

Polisi: 22 Korban Kebakaran Terra Drone Tewas Akibat Menghirup Gas Beracun

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:59 WIB
Polisi sebut mayoritas korban tewas dalam kebakaran di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakpus akibat hirup gas beracun (Foto: Instagram/@jakut.info)

KONTEKS.CO.ID - Terungkap penyebab utama tewasnya 22 korban kebakaran di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa 9 Desember 2025 kemarin.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri mengungkapkan, penyebab utama mayoritas korban tewas lantaran menghirup asap tebal dan gas beracun karbon monoksida (CO).

Gas tersebut, memenuhi area gedung area saat api berkobar dahsyat di lokasi.

Baca Juga: Riset Inggris-Indonesia Telusuri Varian Baru Virus Marek pada Ayam Lokal

Menurut Kepala Biro Kedokteran dan Kesehatan (Karo Dokpol) RS Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan pihaknya menyimpulkan hal itu berdasarkan pemeriksaan medis dan forensik korban.

"Untuk penyebab kematian berdasarkan dari pemeriksaan staf dan para personel spesialis forensik kami itu mengarah kepada terhirupnya asap dan kemudian gas karbon monoksida,” ungkap Nyoman dalam konferensi pers, di Jakarta Rabu, 10 Desember 2025.

Kata Nyoman, karbon monoksida merupakan gas beracun yang tak dapat menggantikan peran oksigen dalam tubuh manusia.

Saat kebakaran terjadi, gas tersebut dengan cepat terhirup dan mengganggu sistem pernapasan korban.

Kuat dugaan, karbon monoksida berasal dari berbagai material yang terbakar di dalam gedung saat peristiwa terjadi.

Baca Juga: Daftar dan Jadwal Diskon Tarif Jalan Tol saat Libur Nataru 2025, Ada yang Gratis

"Jadi, gas ini bisa jadi karena pembakaran dalam berbagai kejadian kebakaran itu memang membuktikan bahwa dalam kondisi ini," ujarnya.

"Kemudian terpicu kami tidak tahu apakah dia dari bahan itu ya tetapi bukti-bukti data-data menyimpulkan bahwa dalam kondisi luka atau terbakar seperti ini,” imbuhnya.

Dikatakan Nyoman, pemeriksaan laboratorium sampel darah korban memperkuat kesimpulan tim forensik.

"Ada pemeriksaan laboratorium sederhana melalui darahnya tadi juga terbukti bahwa itu tinggi kandungan karbon monoksida,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini