KONTEKS.CO.ID - Mayoritas orang di dunia menggunakan tangan kanan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menulis, memotong, dan menangkap benda.

Namun, ada sekitar 10,6 persen orang yang lebih dominan menggunakan tangan kiri, atau yang biasa disebut sebagai kidal. Sebuah studi meta-analisis yang melibatkan beberapa universitas menemukan prevalensi kidal berada antara 9,3 hingga 18,1 persen.

Meskipun demikian, terdapat mitos yang berkembang mengenai perbedaan antara orang yang kidal dan tidak.

Salah satu mitos adalah bahwa orang kidal lebih cenderung menjadi pemimpin. Namun, berkaitan dengan keterampilan kepemimpinan seseorang masih tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mengkorelasikan pernyataan di atas.

Selain itu, mitos lain mengatakan bahwa orang kidal lebih kreatif, cerdas, introvert, dan dominan otak kanan. Namun sama saja, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung mitos-mitos tersebut.

Di sisi lain, terdapat fakta menarik mengenai orang kidal. Sebuah studi kecil menemukan bahwa orang kidal lebih mungkin mengalami gangguan tidur yang disebut periodic limb movement disorder (PLMD).

Selain itu, menurut penelitian dari Yale University, orang kidal lebih mungkin menderita gangguan kesehatan mental seperti skizofrenia ketimbang gangguan mood seperti depresi atau gangguan bipolar.

Secara keseluruhan, kebiasaan menggunakan tangan kiri atau kanan tidak mempengaruhi kualitas atau kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas.

Oleh karena itu, tidak perlu ada stigmatisasi atau diskriminasi terhadap orang yang kidal. Sebaliknya, kita sebaiknya menghargai keragaman individu dan menerima perbedaan sebagai hal yang alami.***