KONTEKS.CO.ID - Valentine atau yang biasanya disebut dengan Valentine's Day merupakan Hari Kasih Sayang yang biasa dirayakan dengan saling berbagi hadiah cinta dan kasih kepada pasangan, orang tua, sahabat, dan orang terdekat.
Umumnya valentine dirayakan dengan berwisata, nongkrong di kafe, jalan-jalan di mall, makan malam, atau sekadar bertukar hadiah dengan orang tercinta baik itu kekasih sahabat maupun orang tua.
Mengapa harus ada perayaan valentine? Yuk intip sejarahnya!
Sejarah Valentine
Dalam sebuah buku yang diterbitkan TEMPO Publishing pada 2022 diceritakan, pada masa tersebut Kaisar melarang para remaja menikah.
Sebab mereka dibutuhkan agar menjadi serdadu. Valentine pun menentang larangan tersebut. Secara sembunyi, dia tetap menikahkan pasangan yang menemuinya.
Ada pula versi lainnya seperti, santo dipenjarakan karena kukuh pada ajaran agamanya. Anak-anak yang sebelumnya akrab dengan santo pun kehilangan. Mereka lalu menuliskan sebuah surat dan melemparkannya melalui teralis besi jendela selnya.
Lalu, 200 tahun sesudahnya, Paus Gelasius secara resmi menabalkan hari kemartian martir tersebut dengan Hari Valentine.
Valentine kemudian dijuluki sebagai santo para pecinta. Sejak abad ke-15, para remaja di Inggris mulai memperingati Hari Valentine tersebut sebagai hari datangnya kasih. Bahkan, burung dan unggas pun mencari pasangan pada hari itu.
Hari Valentine identik dengan apa?
Valentine atau Hari Kasih Sayang selalu identik dengan coklat dan bunga. Tiap menjelang Hari Valentine segala pernak pernik valentine pun menjamur di setiap pertokoan, baik itu coklat, bunga, boneka bahkan ragam hias lainnya.
Selain identik dengan coklat dan bunga, tiap negara memiliki tradisi yang berbeda dan unik dalam merayakan Valentine. Berikut ini beberapa tradisi seputar Valentine di beberapa negara.
Hari Valentine di Inggris
Di Kota Norfolk, Inggris, Hari Valentine diperingati setiap orang dengan memerankan sebuah karakter yang disebut Jack Valentine. Si Jack ini mengetuk pintu-pintu rumah dan meninggalkan permen serta hadiah untuk para anak-anak.
Hari Valentine di Spanyol
Peringatan Hari Valentine di Catalonia, Spanyol, tidak untuk mengenang Santo Valentinus. Orang-orang di Catalonia merayakan Hari Santa George dengan menggelar festival bunga dan pemberian sebuah kitab La Diada de Sant Jordi (Saint George's Day)
Hari Valentine di Swedia
Orang Swedia mengenal Hari Kasih Sayang dengan Alla Hjartans Dag yang sedikit sama dengan budaya Amerika. Mereka tidak membuat libur khusus, namun merayakannya dengan menjual kosmetik dan bunga, lalu memberikannya kepada para ibu-ibu.
Hari Valentine di Asia
Kebanyakan negara-negara di Asia Timur seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina, melengkapi Hari Valentine sebagai Hari Putih. Hari Putih yang dirayakan tiap 14 Februari ini menjadi untuk pria memberikan cokelat kepada kekasihnya.
Sebab, pemberian cokelat pada Hari Valentine 14 Februari justru dilakukan para wanita kepada pria yang dicintainya.
Itulah serba serbi tentang Hari Valentine, semoga informasi tadi bermanfaat ya guys.!***