Selain kenyamanan fisik, Pemkot juga memastikan aspek kebersihan, ketertiban, dan visual kota terus ditingkatkan.
Penertiban pedagang kaki lima di trotoar dan penataan area publik menjadi salah satu upaya menciptakan suasana kota yang ramah dan menyenangkan bagi pengunjung.
Baca Juga: Bali dan Sumba Masuk Daftar 10 Pulau Terbaik Asia Pasifik 2025 Versi Travel+Leisure
Dampak Langsung ke Ekonomi Lokal
Masuknya wisatawan tentu memberi efek domino yang positif bagi perekonomian kota.
Restoran ramai, hotel terisi, pusat perbelanjaan hidup, dan pelaku UMKM pun merasakan dampaknya.
Ujungnya, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa dimanfaatkan untuk program-program layanan publik, seperti pendidikan gratis hingga layanan kesehatan warga.
Baca Juga: Preview Real Madrid Vs Dortmund: Duel Panas di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025
Pemkot melihat pariwisata bukan sekadar sektor hiburan, tapi juga sebagai pintu masuk bagi peningkatan kualitas hidup warga.
Dengan begitu, pembangunan wisata bukan hanya estetika, tapi juga investasi jangka panjang untuk ekonomi kota.
Surabaya Siap Naik Kelas di Peta Wisata Asia
Pencapaian ini adalah sinyal kuat bahwa Surabaya sudah di jalur yang tepat.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta, Murah tapi Tetap Layak Pakai
Dengan pengembangan destinasi yang terus digenjot, dan infrastruktur yang makin tertata, kota ini punya potensi besar menjadi pemain utama dalam industri pariwisata regional.
Untuk kamu yang belum pernah liburan singkat ke Surabaya, mungkin sekarang saatnya mengintip sendiri pesonanya.
Dan bagi warga Surabaya, momen ini jadi peluang emas untuk terus mengembangkan potensi wisata lokal — karena mata Asia kini mulai melirik lebih serius.***