• Senin, 22 Desember 2025

Merah Putih One for All Digugat Animator Pakistan, Netizen Indonesia Langsung Balas Satu Suara

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 10:30 WIB
Film Animasi Merah Putih One For All: Anggaran Rp6,7 Miliar tapi kualitas malah jadi sorotan pedas. (Endiarto dan Bintang)
Film Animasi Merah Putih One For All: Anggaran Rp6,7 Miliar tapi kualitas malah jadi sorotan pedas. (Endiarto dan Bintang)

Karya seni itu bahkan diberikan dengan lisensi komersial penuh, sehingga pembeli bisa menggunakannya untuk proyek bisnis dan berpotensi mendapat keuntungan.

Respons dari Tim Produksi

Sutradara Endiarto membantah tuduhan pencurian karakter. Ia menjelaskan bahwa animator Bintang Takari hanya menggunakan aset dari platform legal baik gratis maupun berbayar yang memang dijual untuk publik.

"Kalau animasi zaman dulu kan ribet harus gambar satu-satu. Kalau ini tinggal kombinasi dan modifikasi. Itu memang karya dia di platform itu dan dia jualan," ujar Endiarto.

Menurutnya, praktik ini lumrah dalam dunia animasi modern untuk mempercepat proses produksi.

Namun, pernyataan tersebut belum meredakan kritik publik. Banyak warganet menilai bahwa permasalahan utama adalah kualitas eksekusi dan transparansi tim produksi.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Total 7 September 2025, Warga Indonesia Bisa Menyaksikan Langsung

Netizen Indonesia Ikut Mendukung Junaid Miran

Menariknya, alih-alih membela film nasionalis ini, banyak netizen Indonesia justru mendukung langkah hukum Junaid Miran.

Dukungan itu datang melalui komentar, pesan pribadi, hingga pembelian karya seni digital yang ia lelang.

Bagi mereka, kasus ini bukan sekadar sengketa antar animator lintas negara, melainkan soal integritas dan keadilan di industri kreatif.

Kasus tuduhan pencurian karakter bukan satu-satunya masalah yang menghantui film ini.

Baca Juga: DPR Gelar Rapat Respons Tuntutan 17+8, Janji Transparan dan Evaluasi Tunjangan

Sejak trailer dirilis menjelang penayangan pada 14 Agustus 2025, publik sudah ramai mengkritik berbagai aspek.

Skandal ini menambah daftar panjang kontroversi film Merah Putih One for All, mulai dari isu aset digital, kejanggalan adegan, hingga spekulasi soal dana produksi.

Kini, tuntutan Junaid Miran bisa jadi ujian besar bagi kredibilitas film yang seharusnya membawa semangat nasionalisme, namun justru terseret masalah hak cipta.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB
X