Belakangan ini, Merah Putih: One For All ramai dibicarakan publik.
Film besutan Perfiki Kreasindo ini disebut menelan biaya Rp6,7 miliar, tapi menuai kritik soal hasil akhir.
Isu makin panas setelah beredar kabar bahwa film tersebut mendapat dukungan dana pemerintah.
Ketua PFN, Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen, langsung menegaskan bahwa Merah Putih: One For All bukan bagian dari proyek PFN dan tidak memakai dana pemerintah sama sekali.
Meski begitu, Ifan tetap memberi dukungan moral pada karya tersebut.
Menurutnya, setiap proses produksi, baik sukses maupun menuai kritik, adalah bagian dari pembelajaran yang harus diapresiasi.
Baca Juga: Demo Pati Ricuh, Polisi Tembak Water Cannon dan Gas Air Mata untuk Bubarkan Massa
PFN optimistis Pelangi di Mars bisa menjadi bukti bahwa film animasi Indonesia mampu bersaing, baik dari segi teknologi maupun kualitas cerita.
Penggunaan XR diharapkan memberi nilai tambah yang membedakan film ini dari produksi animasi lain di dalam negeri.
Bagi penikmat film, kehadiran Pelangi di Mars bisa jadi angin segar di industri yang masih jarang menghadirkan animasi berskala besar.
Walaupun jadwal tayang pastinya masih rahasia, antusiasme terhadap proyek ini sudah mulai terasa di kalangan warganet.
Kalau PFN berhasil mengeksekusi visi mereka dengan baik, Pelangi di Mars bukan cuma jadi tontonan, tapi juga bukti bahwa animasi Indonesia bisa tampil di level internasional.
Sampai saat itu tiba, kita tunggu saja kabar terbaru dari PFN.***
Artikel Terkait
Cucu Soeharto Darma Mangkuluhur Resmi Lamar DJ Patricia Schuldtz, Kenali Profil dan Gurita Bisnisnya!
Cincin Tunangan Cristiano Ronaldo untuk Georgina Rodriguez Tembus Rp81 Miliar, Begini Spesifikasinya!
Azizah Salsha Laporkan YouTuber Bigmo dan Resbobb ke Bareskrim, Murka Setahun Jadi Korban Fitnah
Modal Tipis Film Animasi Merah Putih One for All: Tayang 14 Agustus, Cuma 16 Layar di Bioskop Indonesia
Bajet Merah Putih One For All Rp6 M Bohong? Yuk Cek Fakta yang Malah Bikin Geleng Kepala