Netizen ramai membahas bahwa karakter dan aset film ini bukan hasil karya asli, melainkan aset yang dibeli secara massal.
Dugaan ini memperburuk citra film menjelang penayangan.
Baca Juga: 3 Cara Cek dan Aktifkan Rekening Dormant, Ini Tips Mudah Cegah Penyalahgunaan Dana Kamu!
Kritikan dari Hanung Bramantyo dan Usulan Penundaan
Sutradara ternama Hanung Bramantyo turut memberi kritik pedas soal anggaran dan kualitas film ini.
Lewat Instagram Story, ia menyebut anggaran Rp6,7 miliar terlalu kecil untuk menghasilkan film animasi berkualitas.
“Rp7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen jadi sekitar Rp6 miliar. Kalau tidak dikorupsi, hasilnya tetap jelek!” tulis Hanung.
Baca Juga: Kontroversi Duel Tinju Jefri Nichol Vs El Rumi, Kalah TKO 38 Detik: Duel Panas Berakhir Antiklimaks
Ia menambahkan, “Standar film animasi yang bagus minimal Rp30 miliar plus Rp 10 miliar promosi dan dikerjakan selama 5 tahun.”
Hanung bahkan mengusulkan agar penayangan film ini ditunda agar kreator punya waktu menyempurnakan karya mereka.
Ia juga meminta Menteri Kebudayaan dan Wakilnya turun tangan membantu.
Baca Juga: Apartemen Jakarta lesu, Pengembang Turun Harga Gila-Gilaan: Kini Diobral Rp200 Jutaan
Harapan dan Misi Film Merah Putih One For All
Meski menuai kritik, Merah Putih One For All mengusung misi mulia menyebarkan semangat persatuan Indonesia lewat petualangan delapan anak dari berbagai suku.
Film ini dijadwalkan tayang serentak 14 Agustus 2025, dengan harga tiket spesial Rp17.000 pada 17 Agustus 2025.***
Artikel Terkait
Pemkab Bogor Gencar Bagikan Bendera Merah Putih Cegah Pengibaran Bendera One Piece
Asosiasi Truk Serukan Pengemudi Pasang Bendera Merah Putih di Armada Sambut HUT ke-80 RI
Penyidik KPK Geber Lagi Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI, Giliran Direktur PT Qualita Indonesia Digarap Gedung Merah Putih
Ini Aturan dan Larangan Pengibaran Bendera Merah Putih Jelang 17 Agustus, Warga RI Wajib Tahu
Kontroversi Animasi Merah Putih: One for All, Anggaran Miliaran, Visual Disebut Setara Game PS2