KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, pihaknya akan menyusun ulang strategi penyaluran subsidi nasional.
Sebab, berdasarkan hasil analisis terindikasi adanya kebocoran subsidi kepada kelompok masyarakat mampu.
Bahkan, kata dia, kalangan super kaya masih menikmati subsidi dari pemerintah.
Baca Juga: Harimau Sumatra Mulai Pulih di Hutan Terpencil Leuser
Adapun, penyusunan ulang stragegi penyaluran subsidi nasional akan dilakukan bersama Badan Pengelola Investasi Danantara.
Redesain strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan subsidi yang total pagunya mencapai Rp498,8 triliun pada 2025 tepat sasaran.
"Kita simpulkan sih tadi dalam 2 tahun ke depan kita akan redesain strategi subsidi sehingga betul-betul tepat sasaran," ujarnya usai rapat bersama Komisi XI DPR, di Senayan, Kamis, 4 Desember 2025.
"Dan yang kaya sekali mungkin desil 8, 9, 10 subsidi akan dikurangi secara signifikan, kalau perlu uangnya kita balikin ke desil 1, 2, 3, 4 yang lebih miskin,” imbuhnya.
Baca Juga: Karina Ranau Ungkap Video dan Pesan Terakhir Epy 'Kang Mus' Kusnandar Sebelum Berpulang
Menurut Purbaya, tantangan terbesar Indonesia kini adalah meningkatkan efisiensi penyaluran subsidi.
Sebab, masih ada kendala desain yang membuat masyarakat relatif kaya, bahkan super kaya tetap menikmati subsidi energi dan kompensasi.
"Tadi dalam membahas tentang peningkatan efisiensi penyaluran subsidi, utamanya itu (redesain strategi subdisi)," ucapnya.
"Jadi kita analisa dan kita lihat-lihat ternyata ada beberapa kendala dalam hal penyaluran subsidi, dari sisi desainnya juga ada,” imbuhnya.
Redesain melibatkan BUMN-BUMN strategis di bawah Danantara lantaran penyaluran subsidi energi dan kompensasi energi (seperti BBM dan listrik) diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.