KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Minyak dan Gas Bumi (Migas) menaikkan target penawaran potensi cadangan energi nasional secara signifikan.
Langkah ini diambil sebagai strategi agresif untuk menarik minat investor dan mengejar target swasembada energi.
Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, menyatakan bahwa target penawaran blok migas tahunan akan dilipatgandakan mulai tahun 2025.
Baca Juga: Isi Lengkap Surat Anak Riza Chalid yang Ditulis di Rutan Salemba: Saya Tidak Merugikan Negara!
Jika pada periode sebelumnya pemerintah hanya menawarkan sekitar 10 blok per tahun, kini targetnya dinaikkan menjadi minimal 20 blok migas setiap tahunnya.
"Pada tahun sebelumnya, penawaran blok minyak dan gas baru terbatas pada sekitar 10 blok setiap tahunnya. Namun, mulai tahun 2025, angka ini akan dilipatgandakan menjadi 20 blok per tahun dan berpotensi lebih, sejalan dengan arah kebijakan strategis Kementerian," ujar Nanang dalam keterangannya, mengutip Rabu, 26 November 2025.
Dari 75 blok potensial tersebut, blok yang mendapatkan pernyataan minat (interest) dari investor akan diprioritaskan untuk masuk ke tahap tender formal.
Nanang menjelaskan bahwa realisasi target 20 blok per tahun ini sudah mulai berjalan. Hingga saat ini, sebanyak 12 blok telah ditawarkan melalui putaran penawaran pertama dan kedua. Bahkan, salah satu blok, yakni Blok Perkasa, dijadwalkan untuk penandatanganan kontrak pada hari ini.
Baca Juga: Usut Korupsi Ekspor Minyak Goreng, Kejagung Periksa Direktur Mitra Agung Swadaya
"Sisa delapan blok minyak dan gas direncanakan akan ditawarkan pada putaran penawaran ketiga di akhir tahun ini, tergantung pada persetujuan Menteri," tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang berencana melelang total 75 wilayah kerja (WK) migas pada periode 2026-2027.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, sebelumnya mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki sekitar 65 cekungan (basin) migas yang belum dieksplorasi.
Eksplorasi masif ini diharapkan dapat menghasilkan penemuan cadangan raksasa (giant discovery) yang menjadi kunci untuk mengembalikan kejayaan produksi migas nasional hingga mencapai angka 1,6 juta barel per hari, sekaligus mendukung cita-cita swasembada energi Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Laporan Terbaru Mengklaim Harga Apple iPhone Layar Lipat Bikin Sport Jantung Kaum ‘Mendang-mending’