ekonomi

Pertamina Catat Laba Bersih Rp34,17 Triliun Sepanjang Kuartal III 2025, Ini Rinciannya

Rabu, 26 November 2025 | 10:57 WIB
Pom bensin Pertamina (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan ekonomi global.

Perusahaan pelat merah ini sukses membukukan laba bersih sebesar USD2,05 miliar atau setara dengan Rp34,17 triliun (asumsi kurs Rp16.667 per dolar AS) hingga Kuartal III-2025.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini mengungkapkan, pencapaian ini membuktikan ketahanan operasional perusahaan dalam menghadapi tekanan eksternal.

Baca Juga: Prabowo Siapkan Beasiswa LPDP Atlet hingga Pusat Olahraga Nasional 300 Hektare!

Faktor-faktor seperti penurunan harga minyak mentah dunia, pelemahan crack spread, hingga depresiasi nilai tukar rupiah tidak menyurutkan performa perseroan.

"Hingga Q3 2025, Pertamina masih mampu membukukan pendapatan yang solid dengan laba positif mencapai USD2,05 miliar," ujar Emma dalam keterangannya, mengutip Rabu, 26 November 2025. 

Secara rinci, hingga September 2025, Pertamina mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD53,38 miliar atau sekitar Rp889,68 triliun.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat mencapai USD8,20 miliar atau sekitar Rp136,67 triliun.

Emma menjelaskan bahwa kinerja positif ini tidak lepas dari keberhasilan implementasi program optimalisasi biaya (cost optimization) yang dilakukan secara berkelanjutan di seluruh lini bisnis. Program efisiensi ini terbukti ampuh memberikan kontribusi signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Baca Juga: Usut Korupsi Ekspor Minyak Goreng, Kejagung Periksa Direktur Mitra Agung Swadaya

"Program cost optimization sepanjang tahun mencatatkan efisiensi dan tambahan pendapatan senilai USD624 juta," tambahnya.

Kinerja keuangan yang sehat ini juga berdampak positif pada profil permodalan dan arus kas perusahaan.

Emma menyebutkan bahwa rasio-rasio kredit Pertamina tetap terjaga di level investment grade dengan outlook stabil dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yakni Moody's, S&P, dan Fitch.

Indikator keuangan utama seperti leverage, kapasitas pembayaran utang (debt service capacity), dan likuiditas perusahaan dinilai tetap kuat meski industri energi global sedang mengalami dinamika yang fluktuatif.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB