KONTEKS.CO.ID - Di balik angka-angka kinerja keuangan, industri logistik rantai dingin (cold chain) sedang mengalami ekspansi signifikan yang berdampak langsung pada kualitas makanan beku, produk segar, dan obat-obatan yang sampai ke tangan konsumen.
PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), salah satu pemain utama di sektor ini, melaporkan pertumbuhan kinerja yang kuat, yang didorong langsung oleh perluasan jangkauan dan peningkatan teknologi fasilitas mereka.
Perusahaan mengumumkan bahwa pendapatan konsolidasiannya berhasil tumbuh 22 persen menjadi Rp 955 miliar, yang turut mengerek laba bersih sebesar 24 persen menjadi Rp109 miliar pada kuartal III 2025.
Baca Juga: Bertemu Langsung Paus Leo, Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Deklarasi Istiqlal
Bagi konsumen, angka ini penting karena mencerminkan adanya investasi besar yang sedang digelontorkan perusahaan untuk memperkuat infrastruktur yang menjaga kesegaran produk.
Direktur BLOG, Wanny Wijaya, dalam siaran persnya, Kamis, 30 Oktober 2025, mengonfirmasi bahwa pencapaian ini didorong oleh ekspansi titik operasional pada lini Cold Storage (gudang pendingin) dan Transportasi.
Perusahaan kini mampu menjangkau 49 kota di 25 provinsi, memastikan distribusi produk yang sensitif suhu (seperti es krim, daging beku, ikan, atau vaksin) bisa sampai ke lebih banyak wilayah dengan kualitas terjaga.
Dampak paling nyata bagi masyarakat, khususnya di Jawa Barat, adalah peresmian B-LOG Cold Storage Bandung.
Baca Juga: Elektabilitas Meroket, Blak-blakan Rocky Gerung Tuding Menkeu Purbaya Incar Pilpres 2029
Fasilitas baru ini bukan sekadar gudang biasa, melainkan simpul penting (Tier 3) dalam jaringan rantai dingin nasional. Gudang ini dirancang untuk melayani penyimpanan multi-suhu, mulai dari sejuk (ambient), dingin (chiller), hingga beku (freezer), yang sangat krusial untuk berbagai jenis produk konsumen.
Keunggulan fasilitas baru ini terletak pada jaminan kualitas dan keamanannya. Gudang modern dengan ketinggian 12 meter ini telah mengadopsi digitalisasi penuh.
Fasilitas ini didukung oleh ekosistem yang terintegrasi antara Warehouse Management System (WMS) dan Transport Management System (TMS).
Baca Juga: Banjir Rendam 27 RT di Jakarta, BPBD: Terparah Kelurahan Bangka Ketinggian Air Lebih dari 1 Meter
Ini berarti setiap pergerakan produk, mulai dari masuk, disimpan, hingga keluar, tercatat secara akurat.