ekonomi

Proyek PIK 2 Aguan Dicoret dari Daftar PSN, Saham PANI Terjun Bebas

Senin, 13 Oktober 2025 | 15:44 WIB
Kawasan PIK 2 yang sebelumnya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

KONTEKS.CO.ID - Harga saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), emiten properti yang terafiliasi dengan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, tengah mengalami tekanan hebat.

Setelah menorehkan kenaikan hampir 45 persen dalam enam bulan terakhir dan menjadi primadona di lantai bursa, kini saham PANI justru merosot lebih dari 12 persen hanya dalam lima hari perdagangan. Bahkan menyentuh level Rp13.975 pada perdagangan Senin siang, 13 Oktober 2025.

Padahal, pada April lalu harga sahamnya masih berada di kisaran Rp8.000 dan sempat menembus puncak Rp16.700 pada 23 Juli 2025.

Baca Juga: Praperadilan Nadiem Makarim Ditolak, Kejagung Sebut Kalimat Menegaskan

Penurunan tajam ini terjadi tak lama setelah pemerintah secara resmi mencabut proyek Tropical Coastland di kawasan sekitar PIK-2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kabar tersebut muncul bersamaan dengan pembaruan Peraturan Presiden (Perpres) terbaru dan segera memicu kekhawatiran pelaku pasar.

Investor yang sebelumnya optimistis terhadap prospek pengembangan kawasan utara Jakarta kini berbalik hati-hati.

Baca Juga: Mantan Kajari Jakbar Hendri Antoro Tak Dikenakan Pasal Korupsi, IPW: Kejagung Pertontonkan Drama Ketidakadilan

Euforia Pasar Mereda

Sejak awal tahun, saham PANI termasuk yang paling bersinar di sektor properti. Kawasan PIK-2digadang-gadang sebagai proyek ambisius hasil kolaborasi Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group, mencakup hunian mewah, kawasan bisnis, hingga akses langsung ke tol dan pantai.

Status PSN bagi Tropical Coastland sebelumnya dianggap sebagai sinyal positif proyek besar dengan dukungan pemerintah dan risiko yang relatif kecil.

Namun setelah status tersebut dicabut, pelaku pasar segera menilai risiko meningkat dan mengoreksi ekspektasi mereka.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Buka Kanal Pengaduan untuk Pengusaha Soal Biaya Pelabuhan

Wartawan bisnis senior Muhammad Al Azhari menilai penurunan harga ini bukan sekadar aksi panic selling, melainkan bentuk koreksi harga alami setelah reli panjang.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB