KONTEKS.CO.ID - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor minyak sawit Indonesia tumbuh dua digit tahun ini.
Kenaikan ini terjadi di tengah melonjaknya harga komoditas andalan Indonesia tersebut.
Sejak Januari hingga Agustus 2025, Indonesia mengekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya senilai sekitar USD16,66 miliar Rp276,3 triliun.
Baca Juga: Data IMF Ungkap BI Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan, Pertanda Ekonomi Baik atau Buruk?
Pada periode yang sama tahun lalu, Indonesia mencatat ekspor sekitar USD12,32 miliar ke mitra dagang berbagai negeri.
“Dengan demikian, ekspor minyak sawit kita meningkat 35,23 persen secara tahunan dalam delapan bulan pertama 2025,” ujar Deputi Direktur Produksi Statistik BPS, M. Habibullah, baru-baru ini.
BPS menyebut kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga komoditas pertanian tersebut.
Baca Juga: Terjadi Lagi! Skandal Polisi Selingkuh dengan Istri Rekan di Kendal: Polda Jateng Janji Tegas!
Tahun ini, Indonesia menjual minyak sawit dengan harga rata-rata USD1.041,32 per ton, naik 19,91 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tahun lalu, harga rata-ratanya sekitar USD868,42 per ton.
Sebelumnya, analis Jerman memperkirakan harga global minyak sawit dan minyak kedelai akan naik pada awal 2026.
Baca Juga: BRI Peduli Fokus Berdayakan Eks Pekerja Migran Indonesia di NTB dengan Produk Berbasis Bambu
Keduanya merupakan bahan dasar produksi biofuel yang permintaannya meningkat di tengah menurunnya harga minyak dunia.
Selain itu, peningkatan mandat pencampuran biodiesel di Indonesia juga membatasi kapasitas ekspor dan mendorong kenaikan harga komoditas utama tersebut.***