ekonomi

Fitch Ratings Sebut Penutupan Tambang Freeport Tak Akan Menggerus Profil Kredit secara Material

Kamis, 2 Oktober 2025 | 07:47 WIB
Tambang Freeport (ptfi.co.id)

KONTEKS.CO.ID – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai penutupan sementara operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) di tambang Grasberg, Papua, sejak 8 September 2025 akibat insiden ‘mud rush’ tidak akan melemahkan profil kredit perusahaan secara signifikan.

“Leverage PTFI diperkirakan tetap terkendali di bawah 1,0x pada 2025–2026, jauh lebih rendah dari sensitivitas negatif kami di level 2,0x,” ujar Akash Gupta, Director Fitch Ratings, dalam keterangan tertulis pada awal bulan ini.

Fitch memperkirakan PTFI akan menghasilkan EBITDA tahunan sekitar USD4,3–4,4 miliar pada periode 2025–2026.

Baca Juga: Wanita Diet ‘Fruitarian’ Ekstem Meninggal Kelaparan di Kamar Hotel Bali

Proyeksi tersebut didasarkan pada asumsi produksi tembaga sebesar 1,0–1,1 miliar pon dan emas 1,1 juta ons, dengan harga tembaga rata-rata USD4,3 per pon dan USD 4,1 per pon, serta harga emas USD3.000 per ons dan USD2.700 per ons.

Meski begitu, Fitch memangkas asumsi produksi PTFI hingga 35 persen pada 2025 dan 2026, mengikuti panduan terbaru Freeport-McMoRan Inc yang mengendalikan operasi PTFI.

FCX sebelumnya menyebut produksi akan minimal pada kuartal IV 2025, dengan pemulihan bertahap sepanjang 2026, dan ditargetkan kembali ke tingkat operasi sebelum insiden pada 2027.

Baca Juga: Yamaha Patenkan Mesin Palsu, Fungsinya Banyak Dicari Pengguna Sepeda Motor Listrik

Menurut Fitch, PTFI kemungkinan akan mengurangi pembagian dividen akibat penurunan output dan EBITDA.

Total arus keluar dividen diperkirakan USD3 miliar sepanjang 2025–2026, dengan belanja modal mencapai sekitar USD5 miliar pada periode yang sama.

Fitch juga menilai sebagian pengeluaran untuk rehabilitasi tambang dapat diimbangi dengan penundaan pengembangan tambang.

Baca Juga: Dua Guru Besar JR Kepmendikbudristek 63 Tahun 2025 Karena Diskriminatif dan Kontra UU

Akash Gupta menekankan risiko konsentrasi aset memang meningkat, terlebih setelah kebakaran di smelter Manyar pada 2024, tetapi pengalaman panjang FCX serta rekam jejak produksi PTFI menjadi faktor mitigasi penting.

“Kami juga memperkirakan dukungan pemerintah Indonesia akan berlanjut selama dan setelah fase pemulihan produksi, mengingat kontribusi besar PTFI terhadap penerimaan negara,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB