KONTEKS.CO.ID - JP Morgan Sekuritas resmi merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 8.600 dalam 12 bulan ke depan. Hal ini didorong oleh potensi kembalinya arus modal asing ke pasar emerging market.
Tim analis JP Morgan yang dipimpin Henry Wibowo menyebutkan, IHSG sudah naik 27% dalam enam bulan terakhir dan mencetak all time high (ATH) di posisi penutupan 8.125.
“Kami menaikkan target IHSG dengan base case 8.600 dalam 12 bulan ke depan,” tulisnya dalam riset, Selasa 30 September 2025.
Investor Asing Masih Net Sell
Meski IHSG mencatat kenaikan, investor asing masih membukukan jual bersih (net sell) sekitar USD3 miliar.
Tekanan tambahan datang dari depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang mendekati 2% sejak suku bunga acuan Bank Indonesia dipangkas.
JP Morgan mempertahankan pandangan netral terhadap pasar saham Indonesia, tetapi optimistis arus modal asing yang kembali bisa mendorong re-rating IHSG, terutama karena valuasi Indonesia saat ini relatif murah.
Baca Juga: 7 Fakta Praperadilan Nadiem: Penetapan Tersangka Dinilai Cacat
Sektor Potensial dan Saham Pilihan
Revisi target IHSG ini juga memengaruhi outlook sejumlah sektor. Sektor industrial dikerek dari netral menjadi overweight, sejalan dengan upgrade PT Astra International Tbk. (ASII).
Sebaliknya, sektor energi diturunkan peringkatnya karena prospek lesunya permintaan dan pasokan batu bara.
“Meski begitu, kami tetap overweight pada sektor konsumer yang ditopang stimulus domestik dan belanja pemerintah,” imbuh JP Morgan.
Saham pilihan termasuk BBCA, AMRT, ICBP, MAPI, ISAT, dan GOTO. Saham yang sensitif terhadap penurunan suku bunga, seperti ASII, CTRA, PWON, dan ANTM, juga menarik perhatian analis.
Baca Juga: Fenomena Astronomi Oktober 2025: Supermoon, Hujan Meteor, Hingga Penampakan Merkurius