KONTEKS.CO.ID - Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara mendapat respons dari JP Morgan.
Perusahaan raksasa jasa keuangan multinasional yang berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat, itu menilai BPI Danantara dapat dijadikan katalis positif pada pasar modal.
"Syaratnya, kalau eksekusinya berjalan baik, terlaksana dengan baik, dan dijalankan oleh tim yang baik juga. Ya, Danantara bisa menjadi nilai tambah bagi (ekonomi) Indonesia," ungkap Executive Director JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, pada suatu acara seminar ekonomi di Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
Baca Juga: Pakai AI! Prabowo Blusukan Cari Tambahan Rp1.471 T dari Ekonomi Bayangan
Korea Selatan bisa dijadikan Indonesia contoh. Pemerintah Seoul baru-baru ini merilis regulasi yang mendorong pertumbuhan perekonomian. Menariknya, regulasinya dengan mengucurkan stimulus di pasar modalnya.
"Kalau Danantara bisa leverage up, semisal USD1 miliar-3 miliar ditujukan untuk mendukung pasar modal, seperti ekuitaas atua obligasi. Saya bisa sampaikan hal itu bisa mendorog pertumbuhan ekonomi Indonesia, jadi katalis ke depannya," katanya menganalisa.
Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto telah memastikan bahwa BPI Danantara bakal melantai pada 24 Februari 2025.
Baca Juga: Diperiksa Sejak Pagi, Jelang Magrib Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kenakan Rompi Oranye: Langsung Ditahan
Danantara-lah yang nantinya bakal mengelola aset konsolidasi BUMN dan bertujuan menempatkan investasi-investasi strategis. ***
Artikel Terkait
Keponakan Luhut Disebut Jadi Kepala Danantara, Inilah Profil Lengkap Pandu Putra Sjahrir
Efisiensi Anggaran Belum Berakhir, Prabowo Siapkan Penghematan Rp750 Triliun demi Danantara
Prabowo Gaspol! 15 Megaproyek Hilirisasi Dimulai Tanpa Investasi Asing
Publik Bandingkan BP Danantara dengan 1MDB, Luhut: Ini Keputusan Strategis!
Luhut Sebut Danantara Bakal Gaet Investasi Rp163 Triliun dari UAE