KONTEKS.CO.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia aman, meski sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR dilaporkan kosong dalam sepekan terakhir.
Direktur Jenderal Migas ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan tidak ada kelangkaan BBM di dalam negeri. Menurutnya, kondisi yang terjadi hanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan BBM non-subsidi.
“Banyak sekali berita beredar, jadi saya sampaikan tidak ada kelangkaan BBM. Itu penting untuk dicatat,” ujar Laode di Jakarta, Selasa 9 September 2025.
Laode menjelaskan, pemerintah bahkan telah menambah alokasi volume BBM untuk SPBU swasta sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya.
Tambahan tersebut diharapkan dapat memperkuat distribusi dan mencegah terganggunya pasokan.
Untuk mengatasi menipisnya stok di SPBU swasta, ESDM mendorong adanya sinkronisasi pasokan. Badan usaha swasta juga diminta membeli BBM dari Pertamina agar distribusi tetap lancar.
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkap penyebab menipisnya stok BBM di SPBU swasta.
Menurutnya, peralihan konsumsi dari BBM subsidi ke non-subsidi mencapai 1,4 juta kiloliter, setelah diberlakukannya kewajiban QR Code untuk pembelian BBM subsidi di SPBU Pertamina.
“Shifting yang terjadi sekitar 1,4 juta kiloliter. Itu yang membuat permintaan ke badan usaha swasta meningkat,” kata Yuliot di DPR RI, Rabu 3 September 2025.
Baca Juga: Luhut Yakin Purbaya Yudhi Sadewa Mampu Kejar Target Ekonomi RI Usai Gantikan Sri Mulyani
Ia menambahkan, sebagian masyarakat yang tidak dapat mendaftar QR Code karena kapasitas mesin kendaraan tidak sesuai ketentuan, akhirnya beralih menggunakan BBM non-subsidi.
Pemerintah memastikan akan terus melakukan koordinasi dengan Pertamina dan badan usaha swasta agar distribusi BBM tetap terjaga.***