KONTEKS.CO.ID - Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menyoroti pemahaman sebagian besar pengambil kebijakan dan politisi Indonesia terkait pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, hingga kini masih banyak pejabat yang keliru dalam memaknai konsep tersebut, meski sudah berada di lingkaran kekuasaan.
Dalam podcast ‘The Overpost’ bersama Leon Hartono, Tom menilai banyak politisi masih menganggap pertumbuhan ekonomi hanya sebatas hitungan konsumsi, belanja negara, dan investasi berdasarkan formula Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Komisi X DPR Cecar Kepala BPS Amalia soal Data Pertumbuhan Ekonomi, Ini Jawaban Lengkapnya!
Padahal, menurutnya, pertumbuhan ekonomi sejati ditopang oleh faktor yang lebih mendasar.
“Pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan jumlah pekerja dan pertumbuhan produktivitas pekerja,” jelas Tom.
Ia menegaskan, semakin banyak tenaga kerja yang terserap, semakin besar kontribusi mereka pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026, Sri Mulyani Tegaskan RI Menuju 8 Persen
Namun, angka pekerja saja tidak cukup. Ada yang lebih penting yaitu bagaimana produktivitas pekerja terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Produktivitas itu artinya nilai tambah yang dihasilkan pekerja naik setiap tahun. Nilai tambah itu berasal dari peningkatan kualitas dan inovasi,” ujar Tom Lembong.
Tom mencontohkan, nilai tambah bisa dicapai melalui inovasi produk, peningkatan layanan, hingga perbaikan kualitas jasa dan barang yang dihasilkan.
Dengan demikian, ekonomi tidak hanya tumbuh secara kuantitas, tetapi juga kualitas.
Kritik Tom Lembong ini sekaligus menjadi pengingat kalau strategi pembangunan ekonomi tidak cukup hanya berfokus pada belanja dan konsumsi.