KONTEKS.CO.ID – Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan QRIS lintas negara terus meningkat sepanjang paruh pertama 2025.
Hingga Juni 2025, total transaksi yang tercatat di tiga koridor utama, yaitu Thailand, Malaysia, dan Singapura, telah menembus angka Rp1,66 triliun.
Rinciannya, transaksi QRIS Indonesia–Thailand mencapai 994.890 transaksi dengan nilai Rp437,54 miliar.
Baca Juga: QRIS Sudah Meluncur di Jepang, Tak Ada Lagi Rupiah dan Yen
Sedangkan, koridor Indonesia–Malaysia mencatat lonjakan tertinggi dengan 4,31 juta transaksi senilai Rp1,15 triliun.
Sementara, transaksi dengan Singapura mencapai 238.216 transaksi dengan nilai Rp77,06 miliar.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menekankan konektivitas pembayaran lintas negara menjadi bagian penting dari agenda transformasi sistem keuangan digital Indonesia.
Baca Juga: BI Kerja Sama dengan Bank Sentral China, QRIS Makin Kuat Bersaing di Keuangan Digital Dunia
“Melalui QRIS, wisatawan, pekerja migran, dan pelaku usaha dapat bertransaksi lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal, tanpa lagi direpotkan perbedaan mata uang maupun sistem pembayaran,” ujarnya dalam beberapa kesempatan.
BI menilai peningkatan transaksi tersebut menunjukkan besarnya minat masyarakat memanfaatkan pembayaran digital lintas batas, terutama untuk kebutuhan pariwisata, perdagangan ritel, dan remitansi pekerja migran.
Dengan sekali pemindaian QR, pengguna cukup menggunakan aplikasi pembayaran domestik untuk bertransaksi, sementara konversi kurs dilakukan otomatis di belakang layar.
Baca Juga: QRIS Resmi Berlaku di Jepang, WNI Makin Dimudahkan di Negeri Sakura
Seiring tren positif tersebut, BI bersama bank sentral mitra terus memperluas cakupan konektivitas QR lintas negara.
Setelah Thailand, Malaysia, dan Singapura, Indonesia resmi meresmikan integrasi QRIS dengan Jepang (JPQR) pada Agustus 2025, sekaligus membuka jalan bagi ekspansi ke negara lain di luar ASEAN.