KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah kembali terseret arus pelemahan dan ditutup melemah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 16 Juli 2025
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.287 per dolar AS, melemah 0,13% atau 20,5 poin dibanding hari sebelumnya.
Pergerakan ini terjadi di tengah tekanan eksternal dan keputusan Bank Indonesia yang kembali memangkas suku bunga acuan.
Baca Juga: Portofolio Sustainable Finance BRI Terbesar, Tembus Rp796 Triliun: Tunjukkan Komitmen Kuat ESG
BI Rate Turun, Rupiah Ikut Terkoreksi
Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan menjadi 5,25%, dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini.
Ini menjadi pemangkasan ketiga sepanjang 2025, setelah sebelumnya dipangkas 25 basis poin pada Mei.
Kebijakan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, namun rupiah justru mengalami tekanan karena investor melihat potensi pelemahan nilai tukar jangka pendek.
Ketegangan Global Tekan Mata Uang Asia
Tak hanya rupiah yang melemah. Beberapa mata uang Asia juga terkena imbas.
Dolar Taiwan anjlok 0,48%, rupee India turun 0,12%, dan ringgit Malaysia terkoreksi 0,14%.
Di sisi lain, yen Jepang, yuan China, dan baht Thailand mencatat penguatan moderat.
Faktor eksternal terbesar datang dari manuver Presiden AS Donald Trump, yang kembali menggulirkan ancaman tarif perdagangan, termasuk kepada Indonesia dengan rencana bea masuk sebesar 19% mulai 1 Agustus 2025.
Inflasi AS dan The Fed Jadi Sorotan Pasar
Pasar juga mencermati data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dirilis lebih tinggi dari bulan sebelumnya.