KONTEKS.CO.ID – Pemerintah akan merevitalisasi lebih dari 20 ribu hektare tambak perikanan di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) tahun ini.
Proyek ambisius ini diperkirakan menelan investasi sebesar Rp26 triliun, yang sebagian besar akan ditopang oleh sektor swasta melalui Danantara.
“Investasi dari Danantara. APBN-nya sedikit ya,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Talkshow with Media di kantor KKP, Jakarta, Rabu 25 Juni 2025.
Baca Juga: Menteri UMKM Sebut Layanan CBI SME Bureau Dukung Akses Pembiayaan yang Inklusif
Ia menjelaskan, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya untuk tahap awal, termasuk pemetaan lokasi.
Dana utama akan dikucurkan Danantara secara bertahap, sesuai dengan klaster tambak yang ditangani.
Efek Berganda Ekonomi
Trenggono optimistis proyek ini akan menciptakan dampak ekonomi luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru hingga ratusan ribu orang, hingga pemulihan kawasan pesisir yang telah rusak selama lebih dari 30 tahun.
Baca Juga: Paspor Baru Indonesia Resmi Meluncur Agustus 2025, yuk Intip Fitur dan Keamanan Canggihnya!
“Bayangkan, Pantura itu sudah rusak lebih dari tiga dekade. Sekarang kita revitalisasi menjadi kawasan industri budidaya bernilai tinggi,” tegasnya.
Tak hanya soal tambak, proyek ini akan mempercepat pembentukan rantai pasok dan hilirisasi perikanan.
Menurut Trenggono, banyak investor dari dalam dan luar negeri sudah menyatakan minat untuk terlibat dalam proses pasca-produksi budidaya.
Baca Juga: China dan India Pangkas Impor Batu Bara dari Indonesia, Ternyata ini Penyebabnya
Target 78 Ribu Hektare Tambak
Dalam dua tahun ke depan, total lahan tambak yang ditargetkan untuk revitalisasi mencapai 78.550 hektare.
Untuk 2025, fokus perbaikan menyasar 20.413 hektare tambak yang tersebar di empat kabupaten di Jawa Barat: