KONTEKS.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjerembab di zona merah, turun 119,9 poin atau 1,74% ke level 6.787,14 pada penutupan perdagangan Senin, 23 Juni 2025. Ini merupakan pelemahan hari keempat secara beruntun di tengah tekanan jual yang terus dilakukan investor asing.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) senilai Rp276,7 miliar di seluruh pasar. Sejak awal tahun, akumulasi net sell asing telah menyentuh Rp53,3 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi sasaran utama dengan nilai net sell tertinggi hari ini sebesar Rp252,9 miliar. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga dilepas asing senilai Rp85,8 miliar.
Baca Juga: Telkom Canangkan Program 100 Hari, Perkuat Ekosistem Digital Nasional dan Daya Saing Global
Di sisi lain, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) justru mencatatkan pembelian bersih tertinggi oleh asing senilai Rp149,5 miliar, disusul PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp75,9 miliar.
Semua Sektor Terkoreksi
Seluruh sektor dalam IHSG mengalami koreksi. Penurunan paling tajam terjadi di sektor barang konsumsi non-primer sebesar 3,3%, diikuti properti (-2,9%), teknologi (-2,5%), energi (-2,1%), dan barang konsumsi primer (-2,1%).
Total transaksi perdagangan mencapai Rp 12,7 triliun dengan 128 saham menguat, 533 saham melemah, dan 140 saham stagnan.
Baca Juga: Pegadaian Raih Empat Penghargaan HR Asia 2025, Best Company to Work For in Asia
Meskipun IHSG tertekan, sejumlah saham mencatatkan lonjakan signifikan hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA). Saham PT Master Print Tbk (PTMR) dan PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) melesat 25% masing-masing ke level Rp300 dan Rp950 per saham.
Saham lainnya yang masuk daftar top gainers adalah:
- PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) naik 27,3% ke Rp 135
- PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) naik 23,8% ke Rp 234
- PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) naik 20,5% ke Rp 164
Sebaliknya, sejumlah saham terpuruk hingga menyentuh auto reject bawah (ARB). Di antaranya:
Baca Juga: BEI Targetkan 5 IPO Lighthouse pada 2025, 3 Emiten Sudah Tercatat
- PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) turun 14,9% ke Rp 125
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) anjlok 14,9% ke Rp 2.510
- PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) jatuh 14,9% ke Rp 194
- PT Chitose Internasional Tbk (CINT) melemah 14,7% ke Rp 168
- PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR) terkoreksi 14,7% ke Rp 232
- PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) tergerus 14,4% ke Rp 59
- PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) turun 14,3% ke Rp 322
- PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) merosot 14,2%
- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) anjlok 14,1% ke Rp 182
Tekanan jual masih mendominasi di tengah sentimen global dan regional yang belum stabil, terutama terkait gejolak geopolitik dan arah suku bunga global.
Pasar kini menanti sinyal lebih lanjut dari The Fed serta perkembangan ekonomi domestik untuk menentukan arah pergerakan indeks selanjutnya. ***