ekonomi

Luhut Sebut Danantara Bakal Gaet Investasi Rp163 Triliun dari UAE

Kamis, 20 Februari 2025 | 19:42 WIB
Panel Surya (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diproyeksikan akan menerima investasi senilai USD10 miliar atau sekitar Rp163,35 triliun (kurs Rp16.335) dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 10 gigawatt (GW).

Meskipun belum beroperasi secara resmi, Danantara disebut memiliki aset potensial senilai USD900 miliar, di mana USD200 miliar di antaranya dapat dikelola langsung oleh pemerintah untuk investasi strategis.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Danantara dapat menjadi alat investasi strategis Indonesia, termasuk dalam pengembangan energi hijau.

Baca Juga: Belajar dari Kasus E-Fishery, IPO Mendorong Transparansi Perusahaan

"Sistem Danantara memungkinkan pemerintah membuat badan usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan manapun di luar Indonesia," ujar Luhut dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Menurutnya, UEA menunjukkan minat besar setelah pemerintah Indonesia menawarkan kerja sama investasi dalam sektor EBT.

Luhut menuturkan bahwa sekitar 10 hari lalu, ia bertemu dengan Menteri Energi UEA. Dalam pertemuan itu Luhut memaparkan target Indonesia untuk membangun pembangkit berbasis EBT berkapasitas 72 GW, mencakup geotermal, hidro, angin, surya, hingga panel surya terapung.

Baca Juga: Canggih Gunakan AI, Tim Robotik MTs Negeri 1 Banjarnegara Juara di Singapura

"Dia (Menteri Energi UEA) berkata, ‘Oke. Melalui JV, kita bisa bergabung dengan 10 GW.’ Pembangkit 10 GW itu nilainya setara dengan 10 miliar dolar AS," ungkap Luhut.

Dengan model JV ini, Indonesia dapat mempercepat transisi energi dan mendukung target net zero emission 2060.

Namun, implementasi Danantara masih menjadi pertanyaan besar, terutama terkait mekanisme pengelolaan aset dan transparansi investasi.

Baca Juga: Bareskrim Polri Pastikan Aguan Tak Terkait Kasus Pagar Laut

Komitmen UEA ini bisa menjadi momentum awal mendatangkan lebih banyak modal asing ke sektor EBT, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem energi hijau global. ***

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB