• Senin, 22 Desember 2025

Tarik-ulur Investasi Apple Rp16,2 Triliun, Terungkap Tim Cook Mau Tipu Indonesia

Photo Author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 08:47 WIB
Investasi Apple senilai USD1 miliar untuk pabrik AirTag di Batam masih ditelaah Kemenperin. (X.com @tomhardytech)
Investasi Apple senilai USD1 miliar untuk pabrik AirTag di Batam masih ditelaah Kemenperin. (X.com @tomhardytech)


KONTEKS.CO.ID - Rencana investasi Apple senilai USD1 miliar atau setara Rp16,2 triliun di Indonesia belum jelas juntrungannya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun membeberkan alasan di balik belum ada kabar baik terkait realisasi pembangunan pabrik Apple di Indonesia.

Kemenperin membeberkan, Apple memang berencana membangun pabrik di Batam guna memproduksi AirTag, aksesoris Apple dengan nilai investasi USD1 miliar.

Baca Juga: Saksikan dan Doakan! 10 Wakil Indonesia Hari Ini Berusaha Menembus 8 Besar Indonesia Masters 2025

Pabrik AirTag tersebut diperkirakan bisa memasok sekitar 60% kebutuhan AirTag global dan berproduksi mulai tahun 2026. Fasilitas produksi ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sekitar 2.000 orang

Namun kenyataannya, proposal yang mereka ajukan tak lebih dari komitmen investasi sebelumnya yakni USD200 juta (Rp3,2 triliun).

“Berdasarkan assessment teknokratis kami, nilai riil investasi pabrik AirTag Apple di Batam hanya USD200 juta. Nilai ini tentu jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi USD1 miliar dalam proposal yang disampaikan Apple kepada kami,” ungkap Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, mengutip Kamis 23 Januari 2025.

Baca Juga: 76 Orang Tewas Terbakar di Resor Ski Turki, Tamu Terpaksa Lempar Bayi 1 Tahun dari Jendela

Berdasarkan perhitungan teknokratis Kemenperin, komponen proyeksi nilai ekspor dan biaya pembelian bahan baku tidak dapat dimasukkan sebagai capex (capital expenditure) investasi.

Nilai investasi diukur hanya dari capex. Nah capex itu terdiri dari pembelian lahan, bangunan, dan mesin/teknologi.

Dengan masuknya proyeksi nilai ekspor dan pembelian bahan baku dalam investasi oleh pihak Apple pimpinan Tim Cook, seakan-akan melambungkan nilai investasi lebih tinggi sampai USD1 miliar. Padahal riil nya hanya USD200 juta.

Baca Juga: Aksi Bersih-Bersih Trump, Pecat 1.000 Loyalis Joe Biden: Korban Pertama Laksamana Linda Lee Fagan

“Jika nilai investasi Apple sebesar USD1 miliar itu benar-benar untuk capex, seperti pembelian tanah, bangunan, dan mesin/teknologi, tentu lebih baik lagi. Bayangkan jumlah tenaga kerja yang bisa terserap dengan angka investasi USD1 miliar, tentu akan sangat besar sekali,” tukas Febri.

Ia mengungkapkan, pada negosiasi di tanggal 7 Januari 2025, pihak Apple menanyakan apakah proyeksi nilai ekspor dan pembelian bahan baku masuk dalam capex.

Tim negosiasi Kemenperin tegas menyatakan dua variabel tersebut bukan merupakan bagian dari capex. Pengukuran capex menggunakan tiga variabel, yaitu pembelian lahan, bangunan, dan mesin/teknologi produksi.

Baca Juga: Makna dan Legenda Kue Keranjang Bertekstur Kenyal dan Manis yang Wajib Ada Saat Imlek 2025

Lantaran melanggar komitmen investasinya di Indonesia, Pemerintah Indonesia melarang penjualan produk iPhone terbaru yang dirilis September 2024. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X