Dengan perhitungan ini, maka angka kenaikan subsidi yang waktu itu sudah disampaikan di media dari Rp502 triliun tetap akan naik tidak menjadi Rp698 tetapi 653 triliun kalau harga ICP adalah rata-rata 99 USD, turun ke 90 USD sampai Desember.
Kalau harga ICP di 85 USD sampai Desember, maka kenaikan subsidi akan tetap Rp502 Triliun menjadi Rp640 Triliun. Ini adalah kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung harga ICP. Perkembangan dari ICP ini harus dan akan terus kita monitor karena memang suasana geopolitik dan suasana proyeksi ekonomi dunia masih akan sangat dinamis.
Kami akan terus mengalokasikan subsudi bagi masyarakat, antara Rp591 Triliun apabila harga ICP di 85 USD atau Rp605 Triliun apabila harga ICP di 99 USD. Dan apabila harga ICP di atas 100 USD, maka total subsidi kepada masyarakat dalam bentuk BBM akan mencapai Rp649 Triliun.
Inilah yang disampaikan presiden maka sebagian dari belanja yang tadinya untuk keseluruhan subsidi digunakan untuk berikan bansos. Kita juga akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM yang diumumkan Bapak Menteri ESDM.
Kita perkirakan dengan adanya bansos yang diberikan tambahan Rp24,17 triliun maka kita bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan sehingga tetap bisa kita jaga dan bahkan kita upayakan menurun melalui program2 pemerintah lainnya. ***