Bloomberg juga melaporkan, SpaceX menargetkan penghimpunan dana lebih dari USD 30 miliar lewat IPO, dengan ambisi valuasi mencapai USD 1,5 triliun. Angka ini mendekati kapitalisasi pasar Saudi Aramco saat melantai di bursa pada 2019.
Meski begitu, rencana ini belum sepenuhnya final. Chief Financial Officer SpaceX, Bret Johnsen, menegaskan perusahaan masih membuka kemungkinan untuk menunda atau bahkan membatalkan IPO.
“Kami selalu mengevaluasi opsi terbaik bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan,” ujarnya.
Saat ini, SpaceX dikenal sebagai perusahaan peluncur roket paling produktif di dunia lewat Falcon 9, sekaligus pemimpin layanan internet satelit orbit rendah melalui Starlink yang telah menjangkau jutaan pelanggan global.
Jika IPO benar-benar terwujud, 2026 bisa menjadi babak baru bukan hanya bagi SpaceX, tapi juga sejarah industri antariksa dunia.***
Artikel Terkait
SpaceX Luncurkan Antena Starlink Mini Baru untuk Penggunaan Mobile, Bisa Masuk Tas
Kapsul Boeing Starliner Kembali ke Bumi, Sementara Astronotnya Akan Pulang Menumpang SpaceX pada 2025
Elon Musk Sukses Uji SpaceX ‘Tangkap’ Pendorong Roket Starship pada Uji Terbang Kelima
SpaceX Kembali Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima Milik Indonesia, Ini Penyebabnya
SpaceX Luncurkan Satelit Nusantara Lima untuk Telekomunikasi Indonesia