KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Indonesia kini secara agresif menjual dua proyek strategis yang akan berdampak langsung pada hajat hidup publik layanan kesehatan premium dan ekosistem kendaraan listrik (EV) kepada investor asing.
Langkah ini diambil untuk mengubah citra Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi pusat industri bernilai tambah tinggi, sekaligus menghentikan laju warga negara yang berobat ke luar negeri.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, baru saja memimpin misi dagang ini ke Sydney, Australia, pada Selasa, 11 November 2025.
Ia bertemu langsung dengan lima pimpinan perusahaan besar Australia, termasuk dari sektor kesehatan (Aspen Medical), teknologi baterai (Pure Battery Technologies), dan nikel (Nickel Industries Ltd).
Baca Juga: Polda Metro Jaya Dapat Langsung Menahan Roy Suryo Cs? Ini Pendapat Ahli Hukum Pidana
Jualan utama yang ditawarkan Rosan kepada para investor tersebut adalah sektor kesehatan. Pemerintah memproyeksikan belanja kesehatan di Indonesia akan meledak hingga mencapai 138 miliar Dolar AS pada tahun 2040.
Untuk menangkap pasar masif ini, pemerintah secara khusus telah membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Bali dan Batam.
Proyek KEK ini dirancang untuk menarik RS-RS internasional dan teknologi medis canggih, agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi terbang ke Singapura atau Malaysia untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
Jualan kedua adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, yang kini menjadi emas hijau baru Indonesia.
Rosan secara spesifik menawarkan kolaborasi dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) dan panel surya.
Tawaran ini didukung oleh potensi energi baru terbarukan (EBT) Indonesia yang diklaim mencapai 3.700 GW, yang berasal dari tenaga surya, angin, air, hingga panas bumi.
Bagi publik, dua fokus ini menjanjikan penciptaan lapangan kerja baru di sektor ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Rosan, yang juga menjabat sebagai CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara (SWF Indonesia), menjamin bahwa iklim investasi kini telah berubah total. Ia berjanji bahwa Indonesia kini bergerak menuju standar global yang lebih tinggi.
Artikel Terkait
Ini Tiga Investasi Paling Besar di Indonesia, Menteri Rosan Beri Gambaran
Beda dengan Omongan Luhut, Rosan Bilang Belum Ada Kesepakatan Restrukturisasi Utang Whoosh dengan China
Panggil Dasco hingga Purbaya ke Istana, Prabowo Bahas Stabilitas Politik dan Penguatan Investasi
Peringatan Prabowo: Jangan Ada yang Ganggu Investasi Asing di Indonesia
Toyota Investasi Rp1,67 Triliun di Sektor Timah dan Tembaga Indonesia