Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok! Awal Pekan Bikin Kaget, Cek Daftar Lengkapnya di Sini

KONTEKS.CO.ID - Harga emas Antam hari ini kembali mengalami penurunan pada perdagangan Senin, 3 November 2025.

Berdasarkan data resmi dari Logam Mulia, harga emas bersertifikat PT Aneka Tambang (Antam) turun sebesar Rp12.000 per gram menjadi Rp2.278.000.

Tren pelemahan ini memperpanjang koreksi harga yang terjadi sejak akhir pekan lalu dan menjadi sorotan bagi para investor emas.

Baca Juga: Kejamnya Jejak Digital: Budi Arie Bantah Projo Singkatan 'Pro Jokowi', Video 2018 Kembali Viral Bikin Warganet Murka

Sementara itu, harga buyback emas Antam, yakni harga yang digunakan jika pemilik ingin menjual kembali emasnya ke Antam juga terkoreksi senilai Rp12.000 ke posisi Rp2.143.000 per gram.

Artinya, selisih antara harga beli dan harga jual kembali kini mencapai sekitar Rp135.000 per gram.

Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang tercatat di situs Logam Mulia Antam per hari ini:

Baca Juga: Guardiola Akui Persaingan Juara Berat, Berharap Arsenal Segera Kebobolan

• 0,5 gram: Rp1.189.000
• 1 gram: Rp2.278.000
• 2 gram: Rp4.496.000
• 3 gram: Rp6.719.000
• 5 gram: Rp11.165.000
• 10 gram: Rp22.275.000
• 25 gram: Rp55.562.000
• 50 gram: Rp111.045.000

Baca Juga: Positif Pakai Ganja dan Ekstasi, Onadio Leonardo Ajukan Permohonan Rehabilitasi

• 100 gram: Rp222.012.000
• 250 gram: Rp554.765.000
• 500 gram: Rp1.109.320.000
• 1.000 gram: Rp2.218.600.000

Dari daftar di atas, terlihat bahwa harga emas Antam hari ini termurah berada di kisaran Rp1,18 juta untuk ukuran 0,5 gram.

Sementara harga tertinggi mencapai lebih dari Rp2,2 miliar untuk ukuran 1 kilogram.

Faktor Penyebab Turunnya Harga Emas Antam

Penurunan harga emas Antam hari ini tak lepas dari dinamika pasar global.

Harga emas dunia ikut melemah akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Baca Juga: TNI Rencanakan Bentuk 750 Batalyon Tempur Baru, 5 Koarmada hingga Satuan Antariksa

Kedua faktor tersebut membuat investor cenderung beralih ke aset lain yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka pendek.

Selain itu, pelaku pasar kini tengah menunggu keputusan kebijakan suku bunga The Fed.