Baca Juga: Vivi: Angka LDR BRI Memadai dan Transaksi QRIS Naik 133 Persen
Pelaku usaha yang dimaksud REI adalah para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung setiap proyek konstruksi.
Mereka adalah industri genteng lokal, toko-toko bahan bangunan di daerah, para kontraktor kecil, serta penyedia jasa logistik material.
Selama ini, UMKM-UMKM inilah yang sering kesulitan modal, padahal mereka adalah pemasok utama bagi para pengembang.
REI meyakini, jika para pelaku UMKM rantai pasok ini juga diselamatkan dan diberi akses KUR, maka ekosistem perumahan akan bergerak serentak.
Baca Juga: Media Inggris Mengulas IKN Nusantara Dibayangi Kekhawatiran Jadi ‘Kota Hantu’
Pengembang akan lebih mudah membangun karena pasokan materialnya lancar berkat dukungan modal KUR.
Joko Suranto menegaskan bahwa kini diperlukan ketepatan pendekatan dan kecermatan untuk "menjaring" (grab) para pelaku UMKM ini agar penyerapan total Rp130 triliun bisa berjalan lebih cepat dan efektif.***
Artikel Terkait
Tertarik Masuk IKN, REI dan Asprumnas Minta Jaminan Pasar dan Hukum
BRI Terlibat Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan: Demi Mewujudkan Pemerataan Kesejahteraan Rakyat!
Kementerian UMKM Gandeng ADKASI Perkuat Penyaluran KUR di Daerah
Menteri Maman Sebut Penyaluran KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja
BRI Gelontorkan Rp130 Triliun KUR dan Rp104 Miliar untuk Dapur MBG