• Senin, 22 Desember 2025

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo, Pasar Waspadai Dampak Shutdown AS dan Geopolitik Global

Photo Author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:30 WIB
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo. (Canva.com)
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo. (Canva.com)

Israel baru-baru ini melancarkan serangan udara sebagai balasan atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.

Kondisi tersebut membuat pasar global cenderung “risk-off”, di mana investor lebih memilih memindahkan dana ke aset aman seperti dolar AS dan emas, meninggalkan mata uang negara berkembang seperti rupiah.

Baca Juga: Hasil French Open 2025: Anthony Ginting Bangkit Lewati Babak Pertama, Gregoria Gugur Lagi

Tak hanya itu, dinamika hubungan dagang antara AS dan China juga kembali mencuat.

Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa pihaknya masih berupaya mencapai “kesepakatan perdagangan yang adil” dengan Presiden China Xi Jinping.

Meski terkesan positif, pernyataan ini justru membuat pasar cemas karena negosiasi sebelumnya kerap buntu di tengah isu tarif dan ekspor teknologi.

Dari Dalam Negeri, DHE SDA Masih Jadi Sorotan

Baca Juga: KPK Ungkap Temuan Tambang Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika. Produksi 3 Kg Emas dalam Satu Hari  

Dari faktor domestik, rupiah belum mendapat banyak dukungan meski ada upaya pemerintah memperkuat cadangan devisa lewat kebijakan penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di dalam negeri.

Pemerintah sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, yang mewajibkan eksportir menempatkan 100% hasil ekspor SDA selama 12 bulan di bank nasional.

Namun, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tengah mengevaluasi efektivitas kebijakan tersebut karena sebagian pelaku usaha menilai aturan ini membatasi fleksibilitas ekspor.

Rencana revisi beleid ini menjadi perhatian pelaku pasar.

Baca Juga: Buruan Daftar! Transjakarta Buka Lowongan Kerja 2025 untuk Minimal Lulusan D3: Cek Link, Jadwal, dan Syaratnya Yuk!

Sebab, jika penempatan DHE SDA dilonggarkan, potensi arus dolar keluar bisa meningkat, dan rupiah berisiko melemah lebih dalam.

Proyeksi: Rupiah Masih di Jalur Tekanan

Analis pasar uang memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.580 – Rp16.610 per dolar AS dalam waktu dekat.

Arah pergerakan akan banyak dipengaruhi perkembangan pembahasan anggaran di AS serta arah kebijakan fiskal baru yang mungkin diambil Gedung Putih untuk mengakhiri shutdown.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X