KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025, dibuka melemah tipis di tengah tekanan eksternal dan sentimen global yang belum stabil.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp16.585 per dolar AS, atau melemah sekitar 0,06% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.575.
Rupiah Bergerak dalam Tekanan Ekonomi Global
Pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal, mulai dari penguatan indeks dolar AS hingga sikap hati-hati pelaku pasar terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Profil Rinov Rivaldy, Pebulu Tangkis Muda Berprestasi yang Mundur dari Pelatnas PBSI
Indeks dolar AS pagi ini tercatat naik tipis 0,08% ke level 98,52, memperlihatkan penguatan terhadap sebagian besar mata uang utama dunia.
Kenaikan ini terjadi setelah pejabat The Fed memberi sinyal bahwa keputusan penurunan suku bunga akan dipertimbangkan dengan sangat hati-hati pada pertemuan Oktober mendatang.
Menurut pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi, pergerakan rupiah hari ini cenderung fluktuatif karena investor global masih menunggu arah kebijakan moneter AS.
“Pasar masih menimbang kemungkinan pemangkasan suku bunga di akhir Oktober, namun The Fed juga menegaskan komitmen menjaga inflasi tetap di bawah 2%. Ini membuat pelaku pasar menahan diri,” ujarnya dalam riset harian, Selasa, 21 Oktober 2025.
Selain itu, tensi geopolitik global yang meningkat di kawasan Timur Tengah dan Asia juga menjadi faktor penekan terhadap mata uang berisiko seperti rupiah.
Sentimen Domestik: BLT Kesra Rp30 Triliun Belum Jadi Penopang
Dari dalam negeri, sentimen datang dari kebijakan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) senilai Rp30 triliun yang diumumkan pemerintah pekan lalu.
Baca Juga: Kayu Hasil Deforestasi Pulau Kalimantan Diekspor ke Eropa, Dua LSM Serukan Perlawanan
Program ini akan diberikan kepada 35 juta keluarga penerima manfaat mulai Oktober hingga Desember 2025.
Meski kebijakan tersebut diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat, Ibrahim menilai efeknya masih terbatas terhadap stabilitas nilai tukar.
Artikel Terkait
Rupiah Melemah Lagi! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.000 per Dolar, Apa Penyebabnya?
Komdigi Layangkan Teguran Ketiga Kepada X untuk Bayar Puluhan Juta Rupiah
Kembali Goyang! Begini Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terbaru Terhadap Dolar AS Hari Ini
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Turun Tipis, Analis Sebut Peluang Penguatan Masih Terbuka
Rupiah Melemah Lagi! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.600 per Dolar AS, Pasar Mulai Waspada