Langkah itu diambil setelah Beijing membatasi ekspor logam tanah jarang, yang menjadi bahan penting untuk industri teknologi AS.
Fundamental Indonesia Masih Kuat, Investasi Tetap Tumbuh
Sementara di dalam negeri, realisasi investasi Indonesia kuartal III/2025 tercatat mencapai Rp491,4 triliun, naik 13,9% dibanding periode sama tahun lalu.
Secara kumulatif, total investasi sepanjang Januari–September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun atau sekitar 75,3% dari target tahunan Rp1.905,6 triliun.
Baca Juga: Prabowo: Kejagung Harus Koreksi Diri, Jangan Cari Kesalahan Orang Kecil
Dari total tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang 56,9% atau Rp279,4 triliun, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi 43,1% atau Rp212 triliun.
Berdasarkan wilayah, investasi di luar Pulau Jawa mencapai 54,1%, menandakan pemerataan ekonomi semakin nyata.
Dalam daftar negara investor terbesar, Singapura masih menempati posisi teratas dengan nilai investasi US$3,8 miliar, diikuti Hong Kong (US$2,7 miliar), China (US$1,9 miliar), Malaysia (US$1 miliar), dan Amerika Serikat (US$800 juta).
Penyerapan tenaga kerja juga meningkat signifikan, dari 665.764 orang pada kuartal II menjadi 696.478 orang pada kuartal III. Kinerja positif ini menjadi penopang utama rupiah di tengah tekanan global.
Proyeksi Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Dengan latar global yang masih penuh ketidakpastian dan fundamental domestik yang tetap kuat, analis memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak fluktuatif namun berpotensi melemah terbatas di rentang Rp16.580–Rp16.630 per dolar AS.
Ibrahim menilai, arah rupiah sangat bergantung pada hasil rapat The Fed akhir bulan ini.
Jika bank sentral benar-benar memangkas suku bunga, tekanan terhadap mata uang emerging markets bisa mereda, dan rupiah berpeluang rebound dalam beberapa pekan ke depan.
Baca Juga: Alasan Sakit, Lisa Mariana Mangkir Pemeriksaan Tersangka Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil
“Rupiah masih punya peluang menguat asal faktor global mulai stabil. Saat ini pasar masih menunggu arah pasti dari The Fed dan kebijakan suku bunga ke depan,” kata Ibrahim.
Untuk sementara, pelaku pasar disarankan tetap berhati-hati menghadapi volatilitas tinggi.
Artikel Terkait
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Tipis ke Rp16.560 per Dolar AS, Pasar Waspadai Dampak Ancaman Tarif Baru dari AS
Rupiah Melemah Lagi! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.000 per Dolar, Apa Penyebabnya?
Komdigi Layangkan Teguran Ketiga Kepada X untuk Bayar Puluhan Juta Rupiah
Kembali Goyang! Begini Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terbaru Terhadap Dolar AS Hari Ini
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Turun Tipis, Analis Sebut Peluang Penguatan Masih Terbuka