KONTEKS.CO.ID – Ekonom senior dari Aspirasi Indonesia Research Institute, Yanuar Rizky, ungkap dugaan alasan besarnya postur anggaran belanja pertahanan pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau menurut saya, Prabowo meyakini bahwa geopolitik ini bisa berujung ke perang," kata Yanuar dikutip pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Yanuar dalam diskusi "Evaluasi Setahun Ekonomi Era Prabowo: Potensi Krisis, Tantangan, dan Peluang" di Jakarta, lebih lanjut menyampaikan, atas dasar itu dia menyiapkan postur anggaran yang cukup signifikan.
Baca Juga: Setahun Era Prabowo, Prof Ferry Tidak Percaya Pernyataan Purbaya Ekonomi Bakal Tumbuh 6 Persen
"Makanya menurut saya, dia belanja alutsista terbesar," ujar Yanuar.
Ia juga mensinyalir bahwa Prabowo menyadari adanya potensi konflik sosial sehingga memberikan anggaran belanja yang juga besar kepada Polri.
"Dia juga menyadari kelompok voternya adalah kelompok bansos, makanya MBG enggak ada ampun, gede-gedean [anggarannya]," kata dia.
Baca Juga: Setahun Era Prabowo, Prof Ferry Kritisi Purbaya, Khawatir Q3 Tahun Depan Tak Ada Pertumbuhan Ekonomi
Sebagai informasi, postur anggaran pertahanan Indonesia terjadi lonjakan pada APBN Semester I-2025.
Anggaran pertahanan naik drastis dari Rp166,1 triliun ke angka Rp245,2 triliun. Realisasi semester I menyentuh angka Rp102, triliun.
Lonjakan anggaran untuk pertahanan berlanjut untuk tahun 2026. Dalam RAPBN 2026, angkanya sebesar Rp335,2 miliar.***
Artikel Terkait
Setahun Era Prabowo, Pemerintah Bukan Hanya Beri Stimulus Kelas Menengah
Setahun Era Prabowo. Prof Ferry: Tiga Hal Harus Dibenahi
Setahun Era Prabowo: Prof Ferry: Benahi BUMN, Rangsang Investasi Asing, dan Pertumbuhan Tak Rusak Lingkungan
Setahun Era Prabowo, Prof Ferry Kritisi Purbaya, Khawatir Q3 Tahun Depan Tak Ada Pertumbuhan Ekonomi
Setahun Era Prabowo, Prof Ferry Tidak Percaya Pernyataan Purbaya Ekonomi Bakal Tumbuh 6 Persen