KONTEKS.CO.ID - PT Sepatu Bata Tbk (BATA), merek sepatu legendaris yang lekat di hati masyarakat Indonesia, resmi menghapus kegiatan usaha produksi alas kaki dari Anggaran Dasar perusahaannya.
Keputusan besar ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 25 September 2025.
Dalam rapat tersebut, ada tiga agenda penting yang dibahas, yaitu perubahan anggaran dasar, pergantian direksi, serta penyesuaian susunan dewan komisaris.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2025: Tim Beregu Campuran Indonesia Gas Pol ke Perempatfinal
Salah satu poin krusialnya adalah perubahan Pasal 3 yang menghapus kegiatan industri alas kaki untuk kebutuhan sehari-hari.
“Perseroan menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar untuk menghapus kegiatan usaha industri alas kaki,” tulis ringkasan risalah RUPSLB, dikutip Kamis 9 Oktober 2025.
Bata Tutup, Rajeev Gopalakrishnan Resmi Mengundurkan Diri
Selain perubahan anggaran dasar, rapat juga menyetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari jabatan Presiden Komisaris.
Rajeev sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri pada 25 Juni 2025. Keputusan ini menandai pergeseran arah kepemimpinan di tubuh Bata Indonesia.
Dari sisi kinerja, laporan keuangan semester I 2025 menunjukkan Bata masih menghadapi tekanan berat.
Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp40,62 miliar, menurun dari kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp127,43 miliar.
Meski begitu, penjualan neto ikut menurun menjadi Rp159,43 miliar, turun hampir 39% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Hingga pertengahan 2025, total aset Bata tercatat Rp377,98 miliar, menurun dari akhir 2024 yang mencapai Rp405,66 miliar.
Artikel Terkait
Penutupan Pabrik Bata Picu PHK, Menperin: Perusahaan Sedang Transformasi
Manajemen Bata dan Kemenperind Diskusikan Penutupan Pabrik Sepatu di Purwakarta
Terkuak Penyebab Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta dan Nasib Karyawan Terdampak
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Ketum Apindo Shinta Kamdani Beberkan Penyebabnya
Bata Resmi Menghentikan Produksi Sepatu di Indonesia