KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan pendapatan negara terkumpul Rp1.638,7 triliun atau 57,2 persen dari outlook Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Angka itu turun 7,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1.777,3 triliun.
“Serapan dari perpajakan turun sebesar 3,6 persen dengan nilai realisasi Rp1.330,4 triliun atau 55,7 persen dari outlook,” jelas Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin 22 September 2025.
Menurut dia, hampir seluruh komponen penerimaan negara mengalami koreksi. Pajak misalnya, turun 5,1 persen dengan realisasi Rp1.135,4 triliun atau 54,7 persen dari outlook.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A50: Smartphone Kelas Menengah yang Masih Menggoda
Cukai dan Bea Cukai jadi Penopang
Meski mayoritas komponen mengalami penurunan, ada kabar positif dari penerimaan kepabeanan dan cukai. Sektor ini justru tumbuh 6,4 persen dengan realisasi Rp194,9 triliun atau 62,8 persen dari outlook.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp306,8 triliun atau 64,3 persen dari outlook. Namun, angka ini turun signifikan 20,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Akibat kondisi ini, APBN 2025 mencatatkan defisit Rp321,6 triliun atau 1,35 persen dari produk domestik bruto (PDB) per 31 Agustus 2025. “Defisit APBN Rp321,6 triliun atau 1,35 persen PDB,” tegas Purbaya.
Baca Juga: DPR RI Sahkan RAPBN 2026, Belanja Negara Tembus Rp3.842 Triliun dan Target Ekonomi 5,4 Persen
Belanja Negara tetap Tumbuh
Berbeda dengan pendapatan, belanja negara masih menunjukkan tren positif. Purbaya mencatat belanja negara per 31 Agustus 2025 mencapai Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari outlook.
Angka ini tumbuh 1,5 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp1.930,7 triliun.
Belanja pemerintah pusat juga naik 1,5 persen dengan realisasi Rp1.388,8 triliun atau 52,1 persen dari outlook. Meski begitu, belanja kementerian/lembaga terkoreksi 2,5 persen dengan nilai Rp686 triliun atau 53,8 persen dari outlook.
Sebaliknya, belanja non-K/L justru melaju 5,6 persen dengan realisasi Rp702,8 triliun atau 50,6 persen dari outlook.
Artikel Terkait
200 Penunggak Pajak Terbesar Jadi Target, Menkeu Purbaya Siapkan Eksekusi Rp60 Triliun
Purbaya Jawab Protes Hotman Paris Soal Bunga Deposito Turun: Emang Itu Tujuan Saya!
Purbaya Angkat Bicara Soal Rencana Prabowo Naikkan Gaji PNS dan Pejabat: Serius atau Masih Wacana di Atas Kertas?
Profil Singkat Anggito Abimanyu, Wamenkeu yang Terpilih Jadi Ketua DK LPS Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
Menkeu Purbaya Ancam 200 Penunggak Pajak Rp60 Triliun, Beri Deadline Sepekan Wajib Lunas!
Soal Masalah Coretax: dari Janji Sri Mulyani hingga Menkeu Purbaya Akan Bawa Jagoan IT