Soal Masalah Coretax: dari Janji Sri Mulyani hingga Menkeu Purbaya Akan Bawa Jagoan IT

KONTEKS.CO.ID - Gangguan sistem coretax milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kembali menuai sorotan.

Sistem administrasi perpajakan yang disebut paling canggih justru kerap bermasalah sejak resmi dioperasikan pada 1 Januari 2025 lalu.

Sejumlah masalah terus terjadi, mulai dari error dalam penyimpanan data, profil wajib pajak yang tidak tampil lengkap, hingga perubahan data yang gagal tersimpan.

Baca Juga: Tips Ampuh Cegah Kebakaran si Rumah karena Persoalan Listrik

Lantaran itu, tidak sedikit keluhan bertebaran di media sosial, membuat coretax menjadi sorotan tajam.

Pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pernah mengakui, sistem ini telah mencatat 397 kasus error pada awal tahun 2025 lalu.

Namun, jumlah itu diklaim berkurang signifikan. Kini keberadaan coretax diharapkan mampu menjadi sistem perpajakan digital yang efisien di Indonesia.

Baca Juga: Respons Kejagung Usai Nadiem Makarim Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel

Kini Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengambil langkah tegas dan berjanji melakukan perbaikan menyeluruh dalam waktu sebulan ke depan.

"Saya akan lihat coretax seperti apa. Keterlambatan-keterlambatan coretax akan kita perbaiki secepatnya. Dalam waktu satu bulan seharusnya bisa,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta Pusat, pada Senin, 22 September 2025.

Lantas, apa masalah yang terjadi di dalam sistem perpajakan coretax sejak era mantan Menkeu, Sri Mulyani?

Purbaya Janji Boyong Jagoan IT

Purbaya memastikan akan melibatkan pakar teknologi dari luar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mempercepat perbaikan coretax.

Tujuannya, agar troubleshooting atau masalah tidak hanya bergantung pada tim internal, melainkan juga masukan dari ahli yang berpengalaman menangani sistem besar.

"Nanti saya bawa jago-jago IT dari luar yang bisa memperbaiki itu dengan cepat,” ucapnya.