KONTEKS.CO.ID – Investor global resmi menaikkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy dengan target price Rp4.760 per saham. Ini merupakan momentum positif bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI karena memperoleh kepercayaan investor global terkemuka melalui rekomendasi beli, serta kenaikan target price.
Pada Jumat 12 September 2025 lalu, lembaga keuangan internasional terkemuka Goldman Sachs pada Jumat (12/9) resmi menaikkan rekomendasi saham BBRI secara signifikan dari sebelumnya Rp4.180. Kenaikan target price ini sekaligus menempatkan BBRI sebagai saham perbankan nasional yang menjadi target investor.
Selain itu, kebijakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun kepada Himbara, juga dinilai menjadi katalis utama sentimen positif tersebut.
Baca Juga: Djamari Chaniago Soal Reformasi Polri dan Pergantian Kapolri: Prabowo Siapkan Keppres Baru
Langkah ini dipandang akan memperkuat likuiditas perbankan nasional, khususnya BRI, sehingga tambahan likuiditas dapat segera mendukung ekspansi kredit. BRI sendiri mendapatkan alokasi dana sebesar Rp55 triliun dari total Rp200 triliun yang disebar ke Himbara.
Sementara itu, Bloomberg Intelligence mencatat bahwa BRI akan menjadi bank yang paling diuntungkan dibandingkan Himbara lainnya. Hal ini ditopang oleh perbaikan fundamental likuiditas industri perbankan yang memadai.
Konsensus Bloomberg turut memperlihatkan keyakinan investor terhadap BBRI. Dari 39 analis yang memantau, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli dan 7 menyarankan tahan. Target harga konsensus Bloomberg berada di Rp4.602 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Sinyal Keberadaan Tujuh Pekerja Tambang Freeport Sudah Diketahui, Sangat Berisiko!
Hingga akhir Kuartal II 2025, total kredit yang berhasil disalurkan BRI mencapai Rp1.363,3 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi terbesar yaitu 84,4% atau sekitar Rp1.150 triliun tersalurkan ke segmen UMKM. Angka ini menegaskan posisi BRI sebagai market leader dalam pembiayaan UMKM, sekaligus memperkuat kontribusi nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan, penempatan dana Pemerintah sebesar Rp55 triliun yang telah diterima merupakan bentuk kepercayaan negara kepada BRI. "Dana ini tidak hanya memperkuat likuiditas kami, tetapi juga memperbesar ruang bagi BRI untuk mempercepat ekspansi kredit, khususnya ke segmen UMKM dan program program prioritas pemerintah," jelas Hery.
Hery optimistis penempatan ini akan menciptakan multiplier effect yang luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja, penguatan daya beli masyarakat, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: FIFA Sambut Positif Erick Thohir Jadi Menpora RI
Ia juga menegaskan bahwa BRI akan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). "Kami berkomitmen memastikan setiap rupiah dari dana ini disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan nilai tambah nyata, baik bagi nasabah, pelaku UMKM, maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Dengan dukungan kebijakan Pemerintah, kepercayaan investor global, dan fundamental kinerja yang solid, BRI optimistis dapat terus melanjutkan perannya sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mempertegas posisinya sebagai bank dengan fokus terbesar pada pemberdayaan UMKM di Indonesia.***
Artikel Terkait
Komit Dukung Konomi Kerakyatan, BRI dan Medco Energi Jalin Kolaborasi Berdayakan UMKM
BRI Gelar News Fest 2025, Bakal Jaring Karya Jurnalistik Inspiratif
Terobosan Baru! Layanan Kredit Mikro BRI Terintegrasi dengan Data Dukcapil
Polisi Buru 1 DPO Kasus Pembunuhan Kacab BRI, Siapa dan Apa Tugasnya?
Creator Fest 2025, Upaya BRI Siapkan Wadah Kreativitas Masyarakat